
Jakarta-LintasGayo.co: Sebanyak 23 penyair kondang Indonesia tampil bersama dalam peluncuran dan baca puisi di gedung teater Taman Ismail Marzuki (TIM) Jakarta Rabu, 19/3/2014 silam.
Peluncuran buku bertema “Menating Suratan untuk Indonesia” diisi oleh sejumlah penyair di antaranya Agus Noor (Yogyakarta), D Zawawi Imron (Madura), Sujiwo Tejo (Jakarta), Salman Yoga S (Takengon), Fatin Hamama (Jakarta), D Kemalawati (Banda Aceh), Anisa Afzal (Suka Bumi), Nia Sambisihono (Jakarta), Mezra E. Pallondou (Kupang, Nusa Tenggara Timur), Rama Prabu (Bandung), Bambang Widiatmoko (Bekasi), Anwar Putra Bayu (Palembang), Isbedi Setiawan ZS (Riau), Hendri TM (Jawa Tengah), Anis Sholeh Ba’asin (Semarang), Mustafa Ismail dan lalin-lain.
Karya para sastrawan nasional ini diterbitan dalam lima buku, masing-masing berjudul Moro-Moro Algojo Merah Saga, Sungai Isak Perih Menyemak, Testamen di Bait Sejarah, Serat Kembang Raya, dan Jula Juli Asam Jakarta.
Peformance peluncuran lima buku tersebut disuguhkan dalam satu konsep pementasan kolaborasi dalam satu kesatuan penampilan yang dipandu oleh seniman nasional Sijiwo Tejo. Dengan penampilan kolaborasi antara pertunjukan wayang dengan pembacaan penggalan puisi esai dari para penyair, Sujiwo Tejo tampil menjadi dalang merangkum aneka pembacaan penggalan puisi esai melalui pertunjukan wayang berlakon ‘Sastra Jendra Hayuningrat’.
Gedung Teater Kecil dalam komplek Taman Ismail Marzuki (TIM) yang juga berdampingan dengan Pusat Sastra HB Jasin tersebut disesaki oleh ratusan pengunjung. Bahkan diantara penonton ada yang tidak kebagian kursi, sehingga harus rela menyaksikannya dari luar gedung.
Menurut panitia pelaksana yang juga bertindak sebagai editor kelima buku yang diluncurkan tersebut Fatin Hamama, mengatakan acara pementasan dan peluncuran buku lima antologi puisi esai ini hasil kerjasama antara Jurnal Sajak, Rumah Kampung Dukuh, dan Denny JA’s Public Library Inspirasi.co.[PR]