Brazil akan alami kekeringan hebat, harga kopi naik tajam

oleh
Kondisi biji kopi yang mengalami kekeringan. (sumber
Kondisi biji kopi yang mengalami kekeringan. (sumber : www.cabi.org)

Takengon-LintasGayo.co: The International Coffee Organization (ICO) memperkirakan akan terjadi defisit produksi kopi global yang cukup tinggi di tahun 2014 -2015 mendatang.

Penyebabnya adalah kekeringan yang luar biasa di sentra produksi kopi dunia, Brazil. Dan ini pernah terjadi pada tahin 1977 silam.

Diungkapkan pengamat kopi dunia, Armiyadi di Takengon, Rabu 26 Maret 2014, kegagalan produksi kopi akibat kekeringan itu mereka sebut dengan istilah “black heart” yaitu embrio kopi yang mati karena kekurangan air.

Bukan hanya black heart tapi juga akan terjadi “wrinkles heart” yang artinya hati atau biji embrio kopi mengeriput karena tidak mendapat suplai air yang cukup. Kata Armiyadi.

“Akibatnya dapat dilihat jika biji muda dicemplungkan dalam air, sebanyak 85 persen biji tersebut terapung, sisanya hanya 15 persen tenggelam.  Dan ini merupakan musim kering terburuk yang diperkirakan  sama seperti dekade tahun 1970-an,” ujarnya.

Kondisi ini menurut owner Asa Coffee Takengon ini, harga kopi cenderung akan naik. “Berdasarkan pengalaman jika di Brazil gagal panen atau kekurangan produksi kopi, maka harga kopi cenderung naik,” kata Armiyadi.

Hal ini, kata dia kepada LintasGayo.co, akan dibuktikan pada awal bulan Mei ini karena merupakan masa panen untuk kawasan raja kopi dunia, Brazil

Sekilas di lihat musim bunga kopi pertama di Gayo pada sepuluh hari yang lalu menggambarkan hal yang sangat menggembirakan dimana hampir semua cabang kopi berbunga.

“Jika ini diizinkan oleh yang Maha Pemberi dan dengan penanganan tanaman kopi yang baik dan benar maka  bunga-bunga itu akan menjadi buah, dan panen raya di Brazil akan pindah ke kebun kopi di Indonesia juga kopi di Gayo,” tandas Armiyadi.

Seperti diberitakan media ini Selasa (25/3/2014 kemarin, “Harga kopi pecah rekor” , harga kopi pada September 2013 lalu berbeda jauh dengan saat ini di bulan Maret 2014. Kenaikan harga sangat signifikan sampai 200 persen lebih. Dari harga kopi gabah Rp.14 ribu perbambu menjadi Rp.35 ribu perbambunya.  (Kha A Zaghlul)

Kondisi biji kopi yang mengalami kekeringan saat direndam. (sumber : www.cabi.org)
Kondisi biji kopi yang mengalami kekeringan saat direndam. (sumber : www.cabi.org)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.