Harga naik, peternak ayam potong di Gayo Lues resah

oleh

ayampotong_antarafotoGayo Lues-LintasGayo.co: Masyarakat Gayo Lues mulai resah dengan naiknya pakan ternak jenis ayam potong. Bahkan sebagian peternak mengaku terancam rugi dan harus menutup usahanya apabila harga jual ayam tinggi terus menerus.

Peternak ayam potong (kurik lenggek) dari Blangkejeren Jon mengatakan, hingga saat ini harga untuk keperluan beternak ayam potong naik. Harga pakan yang sebelumnya Rp 250 ribu per karung menjadi Rp 280 ribu. Begitu juga dengan harga bibit ayam per kotaknya naik dari Rp 500 ribu menjadi Rp 600 ribu.

“Kalau penjualan di pasaran masih tetap Rp 30 ribu per-ekor dengan batas umur 25 hingga 30 hari. Jadi, jika dalam satu kotak ayam yang jumlahnya hanya 100 ekor tidak ada yang mati hingga besar, paling keuntungan yang didapat Rp 500 ribu,” katanya.

Ia mengaku, biasanya dalam satu kotak ayam potong ada sekitar empat hingga sepuluh ekor yang mati. Sehingga, keuntungan yang diperoleh perbulannya hampir nihil. Lain lagi dengan jerih payah yang dikeluarkan setiap hari untuk mengurus ayam potong tersebut.

“Kalau begini caranya ganti usaha lagi, soalnya sudah tidak ada ke untungan lagi. Mungkin beternak yang lain bisa mendapatkan untung yang lumayan, jadi harus pindah usaha. Seperti beternak puyuh, bebek atau yang menghasilkan,” katanya di Kota Blangkejeren.

Selama ini, kebanyakan ayam potong yang ada di Kabupaten Gayo Lues selalu didatangkan dari Kota Medan. Karena masyarakat setempat masih belum mampu memenuhi kebutuhan pasar yang setiap hari terus mengalami peningkatan, begitu juga dengan Pemkab Gayo Lues yang masih kurang perhatian terhadap peternak ayam di Gayo Lues. (harianandalas)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.