
Takengon- LintasGayo.co : Bupati Aceh Tengah Ir. H. Nasaruddin, MM merasa prihatin dan sesalkan ulah rekanan yang mengerjakan paket ruas jalan menuju kemukiman Pamar kecamatan Rusip Antara. Paket kegiatan yang dibiayai oleh dana APBN tersebut dikerjakan oleh dua rekanan sebagai pihak pelaksana.
Kedua rekanan tersebut adalah Paket pertama memiliki pagu anggaran sebesar 27 milyar rupiah kerjakan oleh PT. Hananan dengan nilai ikatan kerja sebesar 22 milyar rupiah untuk mengerjakan jalan sepanjang 7,2 kilometer, namun hanya dikerjakan oleh kontraktor sebesar 26 persen saja, sebut Nasaruddin belum lama ini di Takengon.
Sedangkan pagu anggaran untuk paket kedua sebesar 22 milyar rupiah dikerjakan oleh PT. Aldi Jaya Utama dengan nilai kontrak sebesar 17 milyar rupiah untuk menuntaskan pekerjaan jalan sepanjang 5,5 Kilometer, hanya dikerjakan 15 persen.
Tidak tuntasnya pekerjaan yang dilakukan oleh kontraktor yang mengerjakan jalan tersebut, menurut Nasaruddin kerugian yang sangat besar bagi masyarakat yang selama ini berdomisili di kemukiman Pameu.
“Infrastruktur jalan merupakan permasalahan yang tak kunjung selesai bagi masyarakat di Pameu, pemerintah daerah telah berupaya mencari jalan keluar melalui pendanaan pemerintah pusat, eh, malah kontraktornya yang tidak benar kerja”, kata Nasaruddin.
Kemukiman Pameu merupakan salah salu wilayah di Kabupaten Aceh Tengah yang tergolong jauh dari ibukota Takengon, namun selama lima tahun terakhir, jalan menuju ke kawasan tersebut terus dibenahi mulai rentang 47,7 Kilometer dihitung dari batas aspal Kampung Genting Gerbang Kecamatan Silih Nara sudah teraspal sepanjang 23 kilometer.
Sisa jalan yang harus ditingkatkan sepanjang 24,7 kilometer, termasuk jalan yang “diabaikan” oleh kontraktor sepanjang 12,7 kilometer hingga ke kampung Blang Pirak Kecamatan Rusip Antara.
Untuk tahun 2014, menurut Nasaruddin melalui APBN, Pemerintah masih menganggarkan peningkatan jalan sepanjang 4 kilometer dari Kampung Blang Pirak menuju Pameu dengan pagu anggaran sebesar 22 milyar rupiah dan sudah melalui proses tender.
“Jika kontraktor bekerja dengan baik, seharusnya ruas jalan yang tersisa untuk ditingkatkan hanya 12 kilometer lagi, dengan tambahan 4 kilo tahun ini, jadi tinggal 8 kilometer lagi, inipun akan terus dirawat sehingga akses transportasi masyarakat dapat berjalan normal”, kata Nasaruddin yang tampak kesal dengan ulah para kontraktor. (Man)






 
										 
										 
										 
										 
										 
										 
										 
										 
										 
										 
										