Pejuang Pang Rahim dan Pang Jumak dimakamkan di Jamat

oleh
Pedang Pang Aman Nyerang.(Foto Koleksi Museum Aceh)
Pedang Pang Aman Nyerang.(Foto Koleksi Museum Aceh)

MENELUSURI jejak para syuhada Gayo di pedalaman Kecamatan Linge  Kabupaten Aceh Tengah sama halnya dengan mencari jarum dalam tumpukan jerami. Nara sumber berikut dengan sumber data dan bukti otentik yang berhasil ditemukan harus dikonfrontir untuk mendapatkan konklusi data yang valid.

Hal inilah yang dilakukan oleh Tim Program Jelajah Tembuni Gayo The Gayo Institute (JT-GAYO-TGI) selama beberapa hari di Linge dan Jamat.

Perjalanan JT-GAYO-TGI kali ini melibatkan pemerhati dan peneliti dari Jakarta, Banda Aceh dan Takengon.

Dalam perjalanan selama tiga hari 9-11/Maret 2014, tim berhasil menginventarisir sejumlah situs, makam dan kesaksian masyarakat prihal perjuangan masyarakat Gayo. Baik semasa kolonialis Belanda maupun dalam gerakan Darul Islam (DI/TII 1953-1962).

Di antaranya adalah makam Pang Rahim berikut dengan kisah perlawanannya melawan tentara Belanda pada tahun 1904-1918, Tim berhasil menemui cicitnya Aman Limpahani. Pang Rahim dalam riwayatnya Pang Rahim berhasil menebas sejumlah tentara Belanda yang sedang istirahat dalam sebuah bifak.

Makam Pang Rahim dan Cicitnya berbaju putih. (Foto Aman Renggali)
Makam Pang Rahim dan Cicitnya berbaju putih. (Foto Aman Renggali)

Pang Rahim masih mempunyai hubungan darah dengan Pang Aman Nyerang yang syahid dibunuh oleh Belanda di perbatasan Aceh Barat dan Beutung Ateuh.

Selain itu ada Pang Jumak alias Ibrahim Aman Jul dan peranannya dalam gerakan Darul Islam yang menjadi pasukan inti Tgk. H. Ilyas Leube, Tim juga berhasil menemui ahli waris /anak kandung dan istri Almarhum Pang Jumak. Selain itu ada juga Tgk. H. Nasuh, seorang ulama kharismatik di Kampung Kutenireje dan sekitarnya yang menjadi guru spritual dan sahabat Tgk. H. Ilyas Leube.

Tim Jelajah Tembuni Gayo juga berhasil mengabadikan sejumlah situs lainnya terkait heroisme dan kearifan lokal Gayo di sepanjang sungai Jamat yang bermuara di Samar Kilang Bener Meriah.  [Tim Program Jelajah Tembuni Gayo The Gayo Institute (JT-GAYO-TGI)]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.