
Langsa-LintasGayo.co : Aceh Tengah dan Bener Meriah merupakan daerah yang sangat heterogen, majemuk, sehingga dapat dijadikan sebagai barometer atau acuan dalam proses pemenangan presiden. Begitu penilaian Joko Widodo alias Jokowi yang dikatakan kepada Ketua Bapilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Aceh Tengah, Ikhwanussufa saat bertemu di Langsa, Sabtu 8 Maret 2014.
“Menurut Jokowi, kalau daerah yang majemuk saja dukungan yang di dapat sangat besar, maka daerah yang homogen akan lebih mudah dikuasai. Aceh Tengah dan Bener Meriah cocok dijadikan acuan pemenangan presiden,”kata Ikhwanussufa mengulang pembicaraannya dengan Jokowi.
Selain itu, lanjutnya, Aceh Tengah sebenarnya daerah basis PDI-P sejak zaman Soekarno. “Jadi kalau basis tersebut dapat digali lebih dalam, maka Aceh Tengah akan menjadi pendukung ideologis PDI-P,” tukas Jokowi melalui Ketua Bapilu PDI-P Aceh Tengah.
Dan terakhir penilaian gubernur DKI Jakarta ini, daerah penghasil kopi Arabika Gayo itu pemilihnya cerdas, sehingga sosok yang dilihat itu adalah pribadi yang kharismatik, ulet, berpengalaman, pekerja keras dan petarung.
Kesimpulan ini diungkapkan Jokowi, kata Ikhwanussufa dengan bukti anggota DPRK Aceh Tengah yang terpilih pada 2009. “Partai yang mewakilkan anggota di DPRK sangat banyak, yakni 16 partai, ini terbanyak di Aceh. Artinya, di Gayo yang dilihat itu adalah sosok calon yang di usung bukan partai, dan Jokowi melihat peluang ini,” ujar aktivis mahasiswa Aceh di era konplik Aceh 1995-2005 ini.
Terakhir dikatakan, sebenarnya Jokowi berharap bisa bertemu masyarakat Aceh Tengah dan Bener Meriah. “Beliau punya ikatan emosional dengan masyarakat dataran tinggi Gayo. Selama 3 tahun sejak 1985 sampai 1987 di berinteraksi bersama masyarakat tanoh Gayo. Beliau mengusahakan ke Takengon akhir maret atau awal april,” tandas Ketua Bapilu PDI-P Aceh Tengah, Ikhwanussufa. (KL)





