
Takengon – LintasGayo.co: Ketua kelompok 36 KKN LPPM Unimal Anggkatan XV Tim II Tahun 2013-2014 Juliadi menilai jalan menuju Kampung Linge, Kecamatan Linge Aceh Tengah sangat tidak layak untuk dilalui.
Menurut Juliadi, jalan sepanjang 12 km menuju Kampung Linge, Kecamatan Linge, dari jalan negara Takengon-Blangkejeren kondisinya sungguh parah dan sangat memprihatinkan, selain belum diaspal juga bergelembung.
“Kami dari tim KKN LPPM Unimal Anggkatan XV Tim II Tahun 2013-2014 sangat merasakan bagaimana sedih nasib saudara-saudara kami yang ada di dataran tinggi Gayo Aceh Tengah,” ungkap Juliadi dalam pernyataan tertulisnya kepada LintasGayo.co, Minggu (8/3/2014) dini hari.

Menurutnya, salah satu faktor Kampung Linge tertinggal karena jalan menuju ke kampung tidak layak dan rusak parah, sehingga masyarakat terisolir. Terkesan, belum ada upaya apapun dari pemerintah untuk membangun jalan menuju kampung Linge.
“Kami belum mendengar akan ada bantuan apapun,” kata masyarakat Husni Faamri yang berdomisili di Gampong Toweren.
Sementara untuk anak-anak yang bersekolah di kampung, lanjut Juliadi, hanya sampai Sekolah Dasar (SD) saja, sedangkan untuk SMP dan SMA harus ke Kampung Owaq atau Isaq. Menurut informasi yang didapat, sejak jalan menuju ke kampung Linge dibuka sebelum tahun 1994, kondisinya hingga kini belum pernah tersentuh aspal sama sekali, sehingga masyarakat Gayo sendiri khususnya Aceh Tengah menamakan diri mereka “Bak Mutiara yang terpendam” dibumi Aceh ini, terutama dari objek wisatanya.
“Ini sungguh memprihatinkan buat kami,” ujar Juliadi. Pertanyaanya, lanjut mahasiswa Fisip Unimal ini, selama ini pemerintah Aceh kemana sehingga Aceh masih ada kondisi daerah seperti ini?
Sebagaimana diketahui, lanjut Juliadi, Aceh sangat kaya akan Sumber Daya Alam (SDA) tapi terabaikan begitu saja daerah Gayo, Kampung Linge yang dihuni oleh 96 Kepala Keluarga dengan jumlah penduduk 364 Jiwa.
Penghasilan warga bersumber dari sawah dan ternak kerbau, kami mendesak pemerintah Aceh serius dalam memeratakan pembangunan Aceh, baik Ekonomi, Infratruktur dan Pendidikan.(SP | aZa)





