
Ketol-LintasGayo.co : Merasa kurang mendapat perhatian dari eksekutif dan legislatif dalam penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi, para korban Gempa Gayo apatis (tidak peduli-red) terhadap Pemilu 2014 yang hari pemungutan suaranya digelar 9 April ini.
“Kami tidak memikirkan siapa yang akan di pilih dan siapa yang harus kami kirim jadi wakil kami di kursi dewan. Kami hanya memikirkan bagai mana nasib kami yang sudah hampir 8 bulan masih di bawah rumah darurat,” kata Hamzah, warga Kute Alam kecamatan Ketol Aceh Tengah.
Pemilu itu menyenangkan orang saja, kata dia, sementara mereka para korban gempa setiap malam kedinginan dan atap rumah bocor disaat hujan.
“Untuk apa kami ikut kenduri demokrasi ditengah penderitaan yang mereka para caleg tidak peduli. Jika pun ada kepedulian hanya sandiwara saja. Kami akan golput,” tandas Hamzah yang terpaksa ikut relokasi tempat tinggal ke Kute Alam karena kampung mereka luluhlantak di hayak gempa, 2 Juli 2013 silam.
Salah seorang tokoh masyarakat kecamatan Kute Panang yang juga terkena dampak gempa, Kenara membenarkan adanya rencana para korban gempa akan Golput alias tidak ikut mencoblos.
“Benar dan ini tidak bisa disalahkan, kami para korban gempa capek dengan lambatnya penanganan rehab rekon. Dan jika ini terjadi maka hasil Pemilu 2014 kualitasnya jelek,” ujar Kenara.