
Banda Aceh-LintasGayo.co: Gubernur Aceh Zaini Abdullah mengatakan, pemerintah Aceh terus melakukan terobosan dalam upaya mempercepat realisasi investasi di Aceh, termasuk membentuk tim pengendalian untuk memudahkan perizinan, administrasi ekspor-impor, dan jaminan keamanan bagi investor.
“Kami menyambut baik keinginan mengembangkan usaha pertanian seperti sayur-sayuran asal Aceh Tengah dan Bener Meriah untuk ditingkatkan sebagai komoditas ekspor. Sebenarnya sayur mayur daerah ini sudah sangat dikenal di Singapura,” kata Gubernur Aceh saat menerima kunjungan Pengusaha asal Malaysia Datuk Hj Abdul Ghani bin Ngah Datuk Hj. Abdul Ghani Bin Ngah JP dari Pertumbuhan Kebangsaan Melayu Bersatu Perak (UMNO) di Meuligo Gubernur, Banda Aceh beberapa waktu lalu.
Pengusaha Malaysia sangat tertarik dengan pertanian di Aceh Tengah dan Bener Meriah, dan pihaknya berkeinginan bekerjasama untuk menghasilkan komoditas pertanian yang lebih bagus dan bernilai saing tinggi di pasaran.
Gubernur yang biasa dipanggil Doto Zaini menjelaskan selain Aceh Tengah dan Bener Meriah dikenal sebagai penghasil kopi dunia, juga dikenal penhasil sayur mayur seperti wortel, tomat, kacang, jagung, brokoli, terong belanda, avokad, dan kentang.
“Jika tahun 2012 areal kentang di Bener Meriah hanya 600 sampai 800 hektare, akhir 2013 bertambah menjadi 1.200 hektare, dengan rata-rata produksi 20 ton per hektare. Ini jelas perkembangan sangat luar biasa.” ungkap zaini.
Untuk itu, kata Zaini, Pemerintah Aceh sedang melakukan pembangunan jalan di kawasan tengah, agar kegiatan ekonomi di seluruh kawasan di provinsi maksimal. (seuramoe.acehprov.go.id)






