RUSMAWATI, lahir di Aceh Tengah 20 September 1967, merupakan wanita yang aktif disejumlah organisasi khususnya organisasi kewanitaan, diantaranya Kontrak Tani Nelayan Andalan (KTNA), Balai Syura Ureng Inong Aceh, IWAPI, Forda UKM Bener Meriah, Himpunan Wanita Karya (HKW), Komunitas Perempuan Cinta Damai (KPCD), Forum Perempuan Bener Meriah (FPBM) dan Gabungan Organisasi Wanita (GOW).
Dia juga dikenal aktif disejumlah kegiatan, memperjuangkan hak-hak perempuan, sejak tahun 2007 hingga sekarang, Rusmawati menjadi pendamping janda muskin dan rumah tangga miskin di Bener Meriah, selain itu ibu tiga anak ini juga menjadi pendampingan korban kekerasan Rumah tangga dan Kekerasan seksual Pada anak di bawah umur bersama (Balai Syura) yang ia lakoni sejak tahun 2011. Koordinator Lapangan Masalah Kesehatan Ibu dan Bayi, Kesehatan Reproduksi Alat dalam Perempuan dan Kekerasan Seksual pada Anak di Bawah umur bersama PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia).
Sejumlah penghargaan disandang istri Drs. Husaini ini, diantaranya penghargaan yang diberikan oleh Persaudaraan Muslimah (Salimah), AWCW, penghargaan dari Kementerian Negara dan UKM, Dinas Kesehatan Provinsi Aceh, MPR-RI, dan sejumlah tanda penghargaan lainnya diterimanya.
Alumni Diploma III Akuntansi Ekonomi Universitas Syiah Kuala, juga telah mengikuti berbagai pelatihan Leadership Perempuan. Di jalur politik, Rusmawati merupakan ketua Himpunan Wanita Karya, sebuah organisasi perempuan Partai Golongan Karya (Golkar). Sedangkan di Partai Golkar Bener Meriah sendiri dia merupakan ketua Bidang Perempuan.
Pada pemilu legislatif, 9 April 2014 nanti, Rusmawati maju sebagai calon anggota legislatif untuk DPRA Dapil IV, Aceh Tengah dan Meriah dengan nomor urut 6. Tentunya memilih jalur politik di Partai berlambang pohon beringin tersebut, memiliki alasan kuat.
Rusmawati, melalui program-programnya akan mencanangkan program kesehatan ibu dan anak, mendirikan rumah perempuan dan rumah pengaduan. Membela hak-hak perempuan, korban KDRT dan korban seksual berbasiskan gender. Menampung dan memperjuangkan serta menyalurkan aspirasi dalam segala bidang kelembagaan.
Dia juga meniktikberatkan kepada pelestarian lingkungan hidup, menghidupkan kelompok petani, mengaktifkan home industri dan melestarikan , serta menjaga dan melestarikan kesenian lokal yang ada.
“Secara khusus visi dan misi dari calon anggota DPR yang akan mewakili daerah tertentu akan sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai kearifan lokal. Visi dan misi juga menjawab kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dengan segala potensi dan peluang yang dimilikinya. Oleh karena itu sudah sewajibnya setiap calon anggota DPR memahami secara detail persoalan yang dihadapi masyarakat serta mampu menyusun skala prioritas dari penyelesaian masalah tersebut. Hal ini mengingat keterbatasan yang akan dihadapi baik yang bersifat sumber daya, personil serta waktu yang dimiliki untuk menyelesaikan semua persoalan yang terjadi di tengah masyarakat”, kata Rusmawati.
Dengan berbekal pengalamannya dilapangan terutama memperjuangkan hak-hak perempuan, dirinya terpanggil mengemban amanah tersebut. Diharapkan melalui program-program yang tepat permasalahan perempuan bisa teratasi.
“Berangkat dari pengalaman dilapangan selama mendampingi, janda miskin, rumah tangga miskin, korban KDRT, Korban kekerasan seksual berbasiskan gender (kekerasan yang terjadi karena perbedaan jenis kelamin) seperti perkosaan, eksploitasi seksual, korban pergaulan bebas, pelecehan seksual. Sungguh ironis memang ketika kami melakukan pendampingan hanya dengan kekuatan yang ada pada kami memberi semangat dan mengarahkan untuk mengembalikan psikologis si korban agar tidak trauma berkepanjangan dengan sabar dengan daya upaya kami lakukan walau dengan kemampuan seadanya, atas dasar itulah saya maju sebagai wakil rakyat ke DPR Aceh partai Golkar No urut 6, daerah pemilihan Aceh Tengah dan Bener Meriah”, demikian Komitmen Rusmawati. []
