
Ie Reulop-LintasGayo.co : Wakil Gubernur Muzakir Manaf atau dikenal akrab dengan panggilan Mualem ungkapkan jika dirinya saat bergerilya memimpin Gerakan Aceh Merdeka (GAM) sempat dalam jangka waktu yang lama bersembunyi dari incaran pasukan TNI/POLRI di Tanoh Gayo, Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Pernyataan ini diungkapkan Mualem dihadapan para pengunjung Didong Jalu “Amal” pembangunan masjid Al Maghfirah kampung Ie Reulop Kecamatan Pegasing, Minggu malam 2 Maret 2014.
“Saya bersama Fauzan Azima dan Bedel ketika itu telah secara langsung berinteraksi bersama masyarakat Gayo, kami melakukan banyak hal bersama-sama termasuk mencincang tembakau. Saya terharu mengingat peristiwa-peristiwa itu, tanpa bantuan masyarakat Gayo tentu kami akan susah dalam bergerilya,” ujar Mualem.
Atas sejarah tersebut, Mualem menegaskan jika dirinya tidak akan pernah lupa dan tak merasa asing dengan Tanah Gayo. Dia sudah sangat mengerti akan kesusahan orang Gayo dan berjanji akan mensejahterakan masyarakat Gayo, Aceh Tengah dan Bener Meriah.
“Saya beserta kawan-kawan yang sekarang bergabung dalam KPA (Komite Peralihan Aceh) pada masa konflik bersembunyi di sekditar perkampungan disini, dan saat malam kami berbaur dengan masyarakat, membeli makanan di kios-kios kecil,” ungkap Mualem.
Kehadiran Wakil Gubernur Aceh Muzakir Manaf ke Takengon cukup mengagetkan banyak pihak karena terkesan mendadak dan tanpa protokoler. Muallim menyempatkan diri bertakziah ke rumah duka Almarhum Ilham Ilyas Leube dan langsung menuju Ie Reulop untuk bersilaturrahmi dengan masyarakat setempat serta menyaksikan Didong Jalu.
Di Ie Reulop, Muallim didampingi Wakil Bupati Khairul Asmara, Ketua KPA Aceh Tengah, Ismuddin dan mantan panglima GAM wilayah Linge yang kini mencalonkan diri sebagai anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) provinsi Aceh, Fauzan Azima.S serta tokoh masyarakat lainnya. (Win Djanur)