BKPM RI: Kopi Gayo harus mengusung konsep menjual cita rasa

oleh
Proses paska panen kopi Arabika Gayo. (Khalis)

Proses paska panen kopi Arabika Gayo. (Khalis)Banda Aceh-LintasGayo.co: Deputi promosi Badan kordinasi penanaman modal (BKPM) RI Himawan Aryoga mengatakan, Aceh memiliki komoditas unggulan berupa kopi arabica gayo, dan sangat disayangkan jika provinsi ini hanya mengandalkan penjualan biji kopi saja.

“Produk kopi arabica gayo yang memiliki cita rasa sendiri, harus mampu menjadi bagian channel distribusi kopi dunia,” katanya.

Hal ini dijelaskan Himawan saat menjadi narasumber dalam satu acara tentang pengembangan komoditas kopi Aceh yang dilaksanakan oleh Badan investasi dan promosi (BIP) Aceh.

Untuk itu, sambung Himawan, dalam pengembangan produk unggulannya seperti kopi, Aceh tidak boleh hanya menyandarkan dan mengandalkan potensi budidaya kopi, namun jauh lebih itu harus juga mampu menjual konsep cita rasa.

“Cita rasa kopi arabica gayo harus mampu mengusung konsep menjual cita rasa, dan ini penting dalam merajai pasar kopi dunia,” ujarnya.

Hal yang juga terpenting bagi pengembangan komoditas kopi Aceh, adalah penguatan kelembagaan pertanian, agar ketesediaan dan kontinuitas kopi dapat terus terjaga. “Investasi produk unggulan seperti kopi melalui corporate farming harus dipikirkan, karena pada hakikatnya penguatan kelembagaan pertanian jauh lebih penting,” tukasnya.

Ia mencontohkan, saat ini produk kopi arabica gayo belum memiliki branding dan belum dapat memasuki pasar Eropa, sehingga perlu dipikirkan kerangka pengembangannya agar produk ini dapat masuk.

“Produk kopi Aceh umumnya di jual dalam bentuk biji, dan hasilnya dioleh oleh berbagai negara dan dikemas dalam bentuk yang beragam, tanpa memunculkan identitas arabica gayo,” paparnya.

Untuk memasuki pasar Eropa, tukasnya, diperlukan suatu kualitas yang teruji, dan memiliki persyaratan dan standar kualitas yang ketat. “Namun begitu suatu produk dapat memasuki pasar Eropa, akan sangat mudah diterima di negara lain,” sebutnya.

Dijelaskannya, pasar Eropa adalah benchmarking bagi pasar dunia, sehingga saat produk kopi arabica gayo dapat memasuki pasar ini, maka akan mudah dalam pengembangannya di negara lain.

“Produk unggulan kopi arabica gayo harus mampu menjadi sarana meningkatkan nilai investasi bagi Aceh,” paparnya.

Karenanya, lanjut Himawan yang juga penting untuk dipikirkan Aceh adalah soal investasi pada sektor mana dalam pengembangan komoditas kopi, apakah di sektor hulu, atau hilirnya. “Dengan indentifikasi kebutuhan tersebut, makaakan terlihat investasi apa yang dibutuhkan Aceh dalam pengembangan komoditas kopi,” tandasnya. (bisnisaceh)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.