Gayo Lues-LintasGayo.co: Akibat musim kemarau berkepanjangan melanda Kabupaten Gayo Lues beberapa waktu lalu, hasil pertanian yang biasanya banyak dijual di pusat pasar Blangkejeren menjadi langka, semua jenis pertanian kali ini sangat sedikit
Warga Blangkejeren Pandi menyebutkan, Sabtu (22/2) lalu mengatakan, hasil pertanian saat ini merosot tajam. Baik sayur-sayuran maupun jagung, kopi dan coklat, menjadi langka sehingga harga naik.
“Saat kemarau kebanyakan warga menunda bercocok tanam sayur-sayuran maupun yang lain, karena kalau ditanampun hasilnya tetap nihil. Dan hanya merugikan warga yang telah mengeluarkan modal dan jerih payah,” katanya.
Akibatnya, warga yang setiap hari membutuhkan sayur-sayuran semakin berebut membeli sayur yang bagus. Spontan saja, bila ada sayur yang biasanya di hargai Rp 500 per ikat naik menjadi Rp 1000 per ikat.
“Jagung juga gagal panen. Kalaupun panen hanya sedikit, tidak seperti biasnaya. Begitu juga tanaman coklat dan kopi, saat kemarau bunga tidak menjadi buah, malahan banyak yang berjatuhan. Jadi untuk sementara hasil pertanian di Gayo Lues merosot tajam,” katanya.
Ia memprediksi, hasil pertanian di Kabupaten Gayo Lues akan kembali normal pada bulan April hingga seterusnya. Karena saat ini warga sudah kembali memulai bercocok tanam dan cuacapun mulai mendukung karena hujan mulai turun. (harianandalas)