Briket daun pinus, potensi tersembunyi di Gayo

oleh

Catatan : Ismar Ramadhani

daniTELEVISI benar-benar kotak ajaib yang dapat memberi banyak informasi. Termasuk apa yang saya temukan dalam sebuah siaran inovasi pada satu-satunya televisi negara di negeri ini.

Kali ini berita yang disajikan datang dari negara bagian di India. Dimana seorang pria melihat sebuah peluang dari daun-daun pinus kering yang berguguran. Idenya adalah mengubah daun kering yang tidak berharga ini menjadi briket yang bernilai jual.

Dia bahkan menyebutkan briket hasil temuannya lebih ramah terhadap lingkungan dibandingkan penggunaan batu bara. Sebab batu bara harus diambil dari dalam perut bumi  dan cenderung berdampak buruk terhadap keseimbangan alam. Benar saja, dapat kita bayangkan bagaimana eksplorasi tambang batu bara disebagian wilayah Indonesia yang telah merusak lingkungan sekitar.

Pembuatan briket dari daun pinus ini pun tergolong sangat mudah. Usaha yang dia mulai sejak tahun 2008 dia lakukan dengan meminta keterlibatan warga untuk mengumpulkan daun pinus. Setelah terkumpul, daun pinus dibawa ke tempat pembuatan briket. Akan sangat beruntung bila daun pinus dalam keadaan kering. Pun bila daun pinus agak basah, maka dibutuhkan proses penjemuran sehingga kadar airnya berkurang. Setelah itu daun pinus dimasukkan ke dalam mesin penyincang, sehingga akan dihasilkan serbuk halus dari daun pinus.

Setelah proses ini, serbuk tersebut akan dimasukkan kedalam mesin press. Sehingga sebagai hasil akhir, akan didapatkan bulatan-bulatan padat dari briket daun pinus yang siap untuk digunakan.
Sejauh ini, produksi briket daun pinusnya banyak di pesan oleh pengusaha batu bata di daerah setempat. Pengusaha batu bata yang sebelumnya banyak menggunakan batu bara sebagai sumber panas untuk memanggang batu bata, mulai beralih pada produksi briket daun pinus ini. Sebuah peluang bisnis yang sangat besar.

Gayo Lues: potensi besar dari hutan pinus

Setelah melihat bagaimana pria India ini menemukan energi alternatif dari briket daun pinus. Lihatlah bagaimana Dataran tinggi Gayo begitu kaya akan hutan dengan keberagaman pohon yang tumbuh didalamnya. Salah satunya pohon pinus. Di sepanjang jalan Takengon menuju Gayo Lues misalnya. Pohon pinus tumbuh dalam jumlah yang sangat banyak. Uyem, demikian masyarakat di dataran Tinggi Gayo menyebut pohon yang serbaguna ini. tgak jarang pohon ini juga berguna dalam sejumlah lirik lagu, hanya saja kita masih begitu terlena oleh hembusan angin yang mengenai dedaun pinus, dan kita terduduk di bawah pohonnya dan tertidur, namun alfa menciptakan peluang. Pinus bisa mencapai tinggi 1-40 meter. Arah tumbuh tegak lurus, dengan percabangan monopodial. Diameter batang berkisar antara 60-80 cm. Pinus memiliki bentuk daun yang unik, yang terlihat menyerupai jarum. Pada saat muda, daun ini berwarna hijau dan saat sudah tua berwarna agak kekuningan atau bahkan kecokelatan. Daun ini akan gugur dan terlihat menutupi tanah dengan warna cokelatnya.

Bayangkan, berapa banyak daun kering dari pinus yang bisa dikumpulkan dan diolah sebagai briket. Memanfaatkan daun kering yang tidak terpakai ini merupakan upaya mengeksplorasi nilai ekonomis dari apa-apa yang ada disekitar manusia tanpa harus merusak. Misal, menebang pohon atau menambang batu bara untuk mendapatkan sumber energi. Daun akan terus tumbuh selama pohon masih tegak berdiri.

Dengan adanya pohon yang terus tumbuh, daun akan bermunculan, dan gugur kembali. Lihat, bagaimana manusia dapat mengambil sebahagian dari alam, tanpa harus merusak alam itu sendiri.

Peluang Bisnis Briket Daun Pinus

Seperti halnya proses penjualan yang dilakukan oleh pengusaha di India diatas. Akan ada pasar tidak kalah besar di Gayo pada khususnya dan Aceh pada umumnya. Dengan adanya briket daun pinus, bukan tidak mungkin masyarakat Gayo tidak akan bergantung pada arang yang datangkan dari daerah luar Gayo. Dalam skala yang sederhana, briket ini dapat menggantikan posisi kayu bakar sebagai kebutuhan untuk memasak keluarga-keluarga di tiga kabupaten ini. bila memungkinkan, briket ini juga dapat dijadikan sebagai bahan alternatif untuk usaha batu bara di dataran tinggi Gayo atau menjadi produk yang dijual ke beberapa dearah di Aceh yang masih menggunakan kayu sebagai bahan untuk membakar batu bara.

Semoga pohon pinus di Gayo semakin dicintai dan sering didendangkan, bukan hanya sebagai bagian dari lirik lagu namun juga atas sumbangsihnya dalam menyediakan kebutuhan manusia. Besar harapan kita akan muncul generasi-generasi muda yang mau melihat ini sebagai peluang, dan semoga akan ada penanam modal yang membantu masyarakat di dataran tinggi Gayo untuk menumbuhkan ide-ide  kreatif. sehingga dapat mengubah daun-daun yang terlihat sederhana dengan tubuh mungilnya, menjadi rupiah yang dapat mensejahterakan masyarakat Gayo dan melestarikan hutan di dataran tinggi Gayo.

Ismar Ramadhani adalah staf Pengajar di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)

catatan: Mohon maaf lupa mencatat nama pengusaha dan daerahnya

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.