Jakarta-LintasGayo.co: Film dokumenter dan seluruh hasil riset Sejarah Radio Rimba Raya yang dibuat alumni Institute Kesenian Jakarta Ikmal Gopi akan dimusnahkan, karena dianggap percuma apabila tidak ada tindakan yang berarti menyangkut pelestarian sejarah besar radio tersebut.
“Tidak ada pemutaran lagi dan tidak ada dokumentasi dalam bentuk back up compact disc (CD) dan lain-lain,” kata Ikmal Gopi yang menghubungi lintasGayo.co dari Jakarta Jum’at (21/2/2014).
Data tersebut hingga kini ada dalam bentuk film dokumenter dan scrip setebal ratusan halaman.
Menurut Ikmal, seluruh jerih payahnya untuk film tersebut sudah dia tuangkan, bahkan para ahli sudah mengkajinya, namun generasi di Gayo khususnya dan Aceh pada umumnya tetap tidak mengetahui sejarah radio tersebut, karena pemerintah tidak peduli dengan sejarah daerahnya sendiri.
“Ini kacau, sementara sejarah peranan Aceh pada republik Indonesia cukup besar,” katanya.
Menurut Ikmal, seharusnya paling minimal generasi muda diberitahu tentang sejarah besar daerahnya melalui mata pelajaran sejarah, ini juga tidak dilakukan.
“Jadi jalan terbaik tidak perlu dibicarakan lagi, dan karena film ini milik pribadi, saya akan memusnahkannya,” ujar Ikmal yang kecewa pada tindakan pelestarian sejarah yang tidak mendapat dukungan baik dari pemerintah Kabupaten dan provinsi.
Ikmal Gopi merupakan putra Gayo lulusan Institut Kesenian Jakarta, telah membuat sebuah film dokumenter berdurasi 90 menit tentang asal usul dan sejarah kebesaran Radio Rimba Raya sejak masa Belanda. Radio di kabupaten Bener Meriah itu, melibatkan beberapa provinsi di Indonesia seperti Aceh, Padang, Yogjakarta, dan Jakarta. Sedangkan untuk Kabupeten/kota melibatkan Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Banda Aceh dan Kota Juang Bireuen.
Narasumber yang berhasil diwawancarai sebagian telah wafat, hanya tersisa beberapa saksi saja. (tarina)