Loyang Ujung Karang Belum Dikelola, Pemilik Malu kepada Wisatawan

oleh
Wisatawan mancanegara di loyang Ujung Karang. (ist)
Wisatawan mancanegara di loyang Ujung Karang. (ist)

Takengon-LintasGayo.co : Keluarga pemilik Loyang Ujung Karang, lokasi penemuan bukti kehidupan pra sejarah Gayo di Kebayakan Aceh Tengah menyesalkan sikap Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah yang terkesan mengabaikan lokasi penting sebagai tujuan wisata sejarah tersebut. Padahal sebagian lokasi itu sudah diwacanakan pemiliknya untuk dihibahkan kepada Pemerintah.

“Pernah diwacanakan pembebasan lahan disekitar gua untuk dibangun infrastruktur pendukung lokasi ini, namun hingga kini belum ada tindaklanjutnya,” kata Khaldun Junaidi saat mengantarkan 3 orang wisatawan asal Belanda ke tempat tersebut, Kamis 16 Januari 2014.

Diungkapkan, tahun lalu pernah secara marathon siang malam salah seorang staf Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Aceh Tengah mengurus administrasi hibah lahan Ujung Karang dengan luas awalnya 10 X 35 meter persegi yang kemudian ditambah 100 meter lagi ke arah tebing, hasilnya beberapa pemilik lokasi sepakat menghibahkannya, namun kemudian tidak ditindaklanjuti.

“Saat itu kami minta prosesi serah terima dilakukan oleh para keluarga pemilik lokasi kepada pemerintah di kantor Camat, namun tidak diselenggarakan hingga sekarang,” kata Khaldun.

Dikatakan, pihaknya telah menghibahkan lokasi penting tersebut, namun untuk lokasi pembangunan infrastruktur mesti digantirugi oleh pemerintah seperti untuk jalan, parkir, taman dan lain-lain. Dan jika proses tersebut sudah selesai tentu bisa dilanjutkan dengan penataan lingkungannya agar lebih layak dikunjungi wisatawan.

“Terus terang kami malu saat ada wisatawan yang berkunjung, tempat ini terkesan diterbengkalaikan tanpa ada fasilitas pendukung. Padahal tempat ini sudah terkenal dan jika dikelola dengan baik tentu menjadi sumber PAD (Pendapatan Asli Daerah-red) serta menciptakan lapangan kerja,” ujar Khaldun.

Sebagian lokasi yang direncanakan dibebaskan untuk infrastruktur lokasi objek wisata sejarah Loyang Ujung Karang sudah berdiri rumah warga. (ist)
Sebagian lokasi yang direncanakan dibebaskan untuk infrastruktur lokasi objek wisata sejarah Loyang Ujung Karang sudah berdiri rumah warga. (ist)

Dia juga mengancam pihaknya akan menarik kembali rencana hibah tersebut jika terus menerus diabaikan. “Jika Pemkab tidak serius, kami sudah pikir-pikir untuk mengelolanya seadanya. Namun tentu tidak bisa maksimal karena kami tidak punya dana yang besar,” ujarnya.

Seperti diketahui, di loyang Ujung Karang telah ditemukan bukti kehidupan pra sejarah Gayo yang absolut berusia 7500 tahun lalu. Temuan ini membantah klaim selama ini jika orang Gayo berasal dari Batak. Justru sebaliknya, orang Batak yang berasal dari Gayo.

Hingga berita ini diterbitkan, LintasGayo.co belum menghubungi pihak terkait untuk konfirmasi lebih jauh terkait situs sejarah tersebut. (WM)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.