13 Januari Kedua: Rindu Padamu, Ayah…
TEPAT pada angka yang selalu bergandengan itu kini kembali
Angka satu itu yang berdampingan erat dengan angka tiga
Kedua angka itu hadir dan bersaksi kembali saat ini
Kembali menyaksikan berkurangnya usia gadis kecilmu ini
Selalu ada suka dan duka dibalik setiap kejadian yang terjadi
Begitu pula pada saat angka satu dan tiga yang bergandengan ini Untuk kedua dan kesekian kalinya kelak moment ini akan begini
Dan pasti akan selalu terasa berbeda tanpa kehadiran nyata sosokmu
Ini kali kedua melewati tanggal ini tanpa sosok ayah disini Kehadiran indah dan nyatanya tak lagi dapat kurasakan
Hari-hari yang kujalani akan selalu terus begini tanpa dirimu Bertambahnya usia dan berkurangnya jatah hidup gadis kecilmu ini
Yang mengajarkan ku untuk selalu berusaha menerima ketidakhadiranmu Indahnya kebersamaan dan kehangatan takkan pernah lagi kurasakan Ingin rasanya mengulang setiap peristiwa yang pernah terjadi Peristiwa yang selalu didampingi oleh sosok hebatmu ayah
Setiap gelit tawamu selalu dapat kusaksikan dengan jelas
Tanpa ada sedikit pun hal yang dapat menghalangi itu
Namun kini semua itu berubah dengan begitu jelasnya ayah
Gadis kecilmu ini tak dapat lagi melihat segala hal dibalikmu
Kini hanya dapat berusaha tak lagi semanja saat engkau masih ada
Tak sekanak-kanak dulu, dan tak secengeng dahulu
Kini gadis kecilmu banyak belajar yang namanya kedewasaan
Belajar untuk dapat menerima ketidakhadiranmu disetiap hari-hariku kini
Selalu teringat jelas dibenak ini kesederhanaan sosokmu yang bisa membangkitkanku
Dan kesabaran menghadapi segala rintangan hidup ini yang menjadikanku setegar ini Sosokmu akan selalu ada dihati ini ayah, walaupun secara fisik takkan pernah bertemu kembali Namun dihati ini namamu terukir indah direlung hati ini ayahku.

SISCA ANGGRAINI SARI adalah mahasiswi Psikologi Universitas Syiah Kuala angkatan 2012. Menulis puisi merupakan panggilan, walau diakui masih perlu mengasah kemampuan. Namun Dara Cantik kelahiran Takengon, 13 Januari 1995 ini tetap yakin, puisi adalah hati, termasuk puisi “Bunda” yang dia tulis beberapa waktu lalu saat rindu ibu, tepat ketika sang Bunda berulang tahun. Kini dia menulis kembali untuk “Kado” hari Ibu, Sisca sekarang tercatat sebagai anggota Himpunan Mahasiswa Psikologi (Himapsi) Unsyiah,Banda Aceh.





