
PULUHAN wartawan yang bergabung di organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI)Provinsi Aceh dan berstatus sebagai Anggota Muda (AMu) yang berasal dari sejumlah Kabupaten/Kota di Aceh sangat antusias mengikuti kegiatan Karya Latihan Wartawan (KLW) yang digelar selama 2 (dua) hari, 21-22 Nopember 2013 di kantor PWI Aceh di Banda Aceh.
Di hari pertama kegiatan, setelah prosesi pembukaan yang dilakukan Gubernur Aceh diwakili Kepala Dinas Karya Cipta Aceh, Ir. Hasanuddin, para peserta disuguhi pemaparan seputar Undang-Undang (UU) nomor 40 tahun 1999 tentang Pers, Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan keorganisasian.
Seluruh peserta tampak sangat serius mengikuti seluruh paparan para narasumber berkompeten diantaranya Ketua PWI Aceh sendiri, Tarmilin Usman dan Wakil Redaktur Pelaksana (Waredpel) harian Serambi Indonesia M. Nasir Nurdin. Panitia juga menghadirkan Ramdahan, salah seorang penguji kompetensi wartawan nasional dari Aceh untuk memberi materi pemahaman tentang rambu-rambu bagi wartawan dalam menjalankan tugas jurnalistik dan pengetahuan pengelolaan perusahaan pers.
Keseriusan peserta yang hadir di kantor PWI Aceh di kawasan Simpang Lima Banda Aceh ini patut diacungi jempol. Tak hanya di sesi pemaparan materi oleh narasumber yang diikuti dengan serius, namun juga di sesi diskusi, para peserta saling berebutan ingin mendalami materi dengan mengacungkan tangan ingin bertanya kepada narasumber.
Dilihat dari bentuk fisik, umur para peserta sangat beragam, dari umur duapuluhan hingga enampuluhan. Darmawan Masri misalnya, peserta dari kota dingin Takengon Kabupaten Aceh Tengah mengaku masih berumur 26 tahun. Sementara seorang peserta lainnya, Rusli Abda dari Haba Rakyat yang terbit sejak 7 tahun silam di Aceh Timur mengaku telah berusia 62 tahun.
“Saya ingin sekali mempertajam pengetahuan saya di bidang jurnalistik dan saya ingin naik status dari Anggota Muda menjadi anggota biasa di PWI. Saya mesti lulus di ujian ini,” kata Darmawan Masri, wartawan di media online LintasGayo.co penuh semangat.

Sementara Rusli Abda, mengaku sangat ambisi meningkatkan statusnya sebagai anggota biasa di PWI karena ingin menambah dan memperbaharui wawasannya tentang UU Pers, Kode Etik Jurnalistik (KEJ) serta pengelolaan perusahaan media. Semangat Rusli Abda kiranya dijadikan contoh oleh wartawan-wartawam muda di negeri ini.
Dari amatan, perilaku peserta yang diinapkan di salah satu hotel di kawasan Peunayung Banda Aceh yang tak jauh dari kantor PWI, saat berada di hotel dan saat-saat menjelang uji materi, umumnya melakukan upaya menguasai materi yang dipaparkan dengan berbagai cara, membaca buku saku wartawan seperti yang dilakukan Umar dari Bireuen. Ada juga yang membuka-buka kembali lembar-lembar demi lembar yang berisi materi KLW yang diterima dari panitia. Dan selebihnya menggunakan fasilitas internet mem-browsing materi terkait, dipastikan, mereka membuka website PWI dengan alamat pwi.or.id.
Bukti keseriusan peserta yang paling menarik adalah penuturan Wein Yusri Rahman dari Medan Bisnis dengan wilayah kerja Kabupaten Aceh Tengah dan Bener Meriah. Sebelumnya dia menyatakan tidak bisa ikut di KLW karena istrinya sedang menunggu proses kelahiran anaknya yang kedua.
Benar saja, saat prosesi diskusi, Kamis (21/11) dia mengutarakan kegembiraannya, anaknya telah lahir berjenis kelamin perempuan. “Selamat kepada Wein Yusri Rahman atas kelahiran putrinya tanpa disaksikan oleh ayahnya,” ujar Arif Rahman salah seorang nara sumber saat memaparkan materinya. Tak urung, tepuk tangan aplause diberikan oleh para peserta KLW tersebut.
Semangat untuk para wartawan anggota PWI se-Aceh, terima kasih dan semoga sukses untuk Tarmilin Usman yang akan bertarung di Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif 2014 sebagai calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) asal Aceh. (Khalisuddin)