
SELASA lalu, 12 November 2013, hampir semua orang mengetahui sebagai hari ayah sedunia. Ada rasa bahagia mengetahui moment dihari itu namun juga terselip begitu besar kesedihan dan kerinduan yang tersirat dibenak.
Ingin rasanya mengucapkan kalimat “Happy Father’s day ayah” secara langsung tapi semua itu hanya bisa aku sampaikan lewat lantunan doa yang selalu kupanjatkan. Sosok ayah takkan pernah terlupakan dihati ini walaupun wujudnya takkan pernah lagi aku sentuh dan takkan pernah lagi mata ini diberi kesempatan untuk melihat sosok nyatanya.
Namun dibalik itu semua ketika sosok yang sangat kurindukan itu hadir didalam mimpiku terasa semua itu sudah sangat berharga dihari-hariku kini. Berharap agar setiap hari aku bisa berjumpa, berbicara dan menatap lembut wajahmu di setiap tidurku, karena hanya lewat mimpi aku tetap bisa merasakan dengan nyata bayanganmu itu.
Aku senang walaupun aku cuma diberi kesempatan untuk bertemu lewat mimpi karena semua itu sedikit bisa mengobati rasa rindu yang sangat besar ini kepadamu. Segala hal yang ada pada dirimu selalu akan tersimpan dimemori ingatanku ini dan selalu tersimpan rapi disetiap kapasitas dimemoriku ini, kebiasaanmu yang berbeda dari orang lain, keringatmu yang mengucur deras saat lelah bekerja, wibawamu saat menghadapi dan menyelesaikan segala bentuk masalah dan senyuman dan kegigihanmu yang selalu kau tunjukkan padaku pada kami anak-anakmu ini.
Aku tak pernah menyesali jalan kehidupan ini aku tak pernah marah dengan apa yang telah terjadi ini dan aku hanya bisa belajar dan terus belajar mengambil hikmah disetiap kejadin termasuk mengambil hikmah dibalik kepergianmu yang terlalu cepat bagiku. Aku yakin dan percaya bahwa Allah selalu ada dalam setiap keadaan apapun didalam hidup ini, sesulit apapun keadaan itu Allah pasti akan senantiasa membantu hamba-hambanya.
Ayah kerinduan ini takkan pernah hilang, takkan pernah luntur walau diterpa apapun kerinduan ini tulus dari hati gadis kecilmu ini. Senyummu yang selalu menghantarkanku kebahagiaan dan wibawamu yang selalu membuatku tegar menghadapi segala bentuk liku-liku kehidupan. Aku bangga menjadi anakmu dan sosokmu akan kurindukan sampai kapanpun.
Kau segalanya bagiku dan bagi hidupku ini, bayangan senyum dan tawamu yang menyemangati hari-hariku ini walaupun sosokmu takkan pernah lagi kurasakan secara nyata. Terimakasih ayah semuanya tentangmu takkan pernah terlupakan. Selamt hari ayah untuk ayahku yang Jauh sana, semoga engkau selalu bahagia dialam sana.
Sisca Anggraini Sari adalah mahasiswa psikologi Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh.





