Redelong – LintasGayo : Tidak ada seorang manusia pun luput dari perbuatan khilaf dan dosa, begitu juga menimpa Umisah Amin (47) warga Kampung Gunung Tuyang Kecamatan Timang Gajah Kabupaten Bener Meriah. Umisah saat ditemui LintasGayo, dirumahnya, Jum’at (10/10/2013), mengaku pernah masuk dalam juruji besi lembaga pemasarakatan Aceh Tengah ini merasa dirinya tidak bernilai lagi dihadapan masyarakat, namun jauh dihati kecilnya bahwa perbuatan yang dilakoninya menanam beberapa batang tembakau Aceh (Ganja) hanya untuk dikonsumsi di sela-sela tanaman cabe dikebunnya namun hal tersebut telah membawa dirinya dan keluarga yang awalnya hidup telah lumayan pada hidup yang serba berkekurangan.
“Saya tidak malu mengatakan hal sebenarnya bahwa untuk mencukupi kebutuhan keluarga terpaksa dengan cara mencari upahan kekebun milik masyarakat, buat saya yang penting halal” ungkapnya dengan nada lirih.
Diatas tempat tidur dibuat dari kepingan bilahan papan diatas lantai tanah, Umisah Amin, mengeluhkan sikap orang-orang yang telah sering mendatangi rumah dan bertanya tentang kehidupan keluarganya, namun mereka datang hanya mendata sedangkan realisasinya tidak pernah kunjung tiba, ucapnya.
Dalam keraguan, Umisah yang didampingi oleh anak perempuannya yang sulung, mengharapkan agar mereka juga diberi kesempatan untuk mendapatkan bantuan rumah atau tempat tinggal yang layak. “bila diharap hanya dari ongkosan mustahil saya bisa membangun rumah yang layak lagi, karena harta apapun tidak kami miliki lagi, kebun kami tidak ada kalaupun ada telah menjadi hutan belantara karena telah ditinggalkan sejak konflik” sebutnya.
Kadis Sosial Bener Meriah, Juanda, saat dikonfirmasi via telepon selulernya mengatakan bahwa diakuinya masih banyak warga di pelosok Kampung dalam wilayah Kabupaten Bener Meriah yang belum mendapatkan bantuan perumahan.
“Untuk saat ini saja rumah yang dibangun hamper tiga ratus unit , baik melalui Dinsos maupun melalui program Baitul Mal, sedangkan warga yang mengusul lebih dari seribuan, jadi kita berharap warga Bener Meriah yang katagori rumahnya, tidak layak huni dapat memaklumi, Insya Allah bila program bantuan berlanjut akan kita gulirkan pada warga yang belum mendapat” kata Juanda.
Pada kesempatan itu, Kadis Sosial Bener Meriah itu, mengaharpan kepekaan dari aparatur kampung untuk mendata dan mengusulkan ke pihak dinas melalui rekomendasi camat dari masing-masing wilayah, agar kita dapat menginventaris mana yang sudah mana pula yang belum mendapatkan, ucapnya, sembari mengatakan bahwa untuk rumah dhuafa tersebut masih ada harapan karena dalam waktu dekat aka nada program rehab rumah bagi masyarakat ekonomi lemah, pungkasnya.
(Rahman/DM).