Redelong – LintasGayo : Dinas Tanaman Pangan dan Horticultura Kabupaten Bener Meriah, gelar rapat koordinasi terkait peningkatan produksi pangan terpadu, melalui program Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT). Program ini merupakan perwujudan dari program Nasional dalam rangka swasembada pangan.
Demikian dikatakan Kadis Pertanian , Tanaman Pangan dan Horticultura Bener Meriah Ir. Rusman, usai melaksanakan rapat koordinasi tingkat Kabupaten baru-baru ini di aula Dinas terkait diikuti oleh Instansi terkait, para Camat, petugas Balai Penyuluhan dan perwakilan distributor benih wilayah Aceh yakni PT. Sang Eyang Sri dan PT. Pertani.
Dikatakan Rusman, rakor yang dilaksanakan terselama sehari penuh, Senin (7/10/13) tersebut merupakan rapat koordinasi tingkat Kabupaten dimana sebelumnya telah dilaksanakan kegiatan indentifikasi calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL), rakor tingkat Balai Penyuluhan di masing-masing wilayah kerja. Hal ini bertujuan agar terdapatnya singkronisasi pelaksanaan Sekolah Lapang Pengelolaan Tanaman Terpadu (SLPTT) dimana komoditi yang diprioritaskan berupa Padi, Jagong dan Kedele
“Berdasarkan analisis kebutuhan pangan di Kabupaten Bener Meriah dalam bentuk kebutuhan primer yakni padi, bila dilihat dari jumlah penduduk dan kebutuhan perkavita pertahunnya maka produksi padi kita saat ini pertahunnya berjumlah 17.754 ton atau setelah diperoses dmenjadi beras 9.981,7 ton,per tahun, dengan luas areal persawahan 3000 ha, sementara kekurangan kebutuhan beras yang harus diimpor dari daerah luar per tahunnya mencapai 10.000 ton”, ungkap Rusman.
Dilanjutkan, fenomena ini menjadi dasar upaya kita dalam rangka meningkatkan produksi pangan lainnya seperti jagung dan kedele. Karenanya melalui program Nasional dalam rangka peningkatan produksi menuju swasembada pangan maka secara nasional program pengembangan tanaman pangan terpadu khususnya jagung dan kedele dalam tahun 2013 ini, tepatnya akhir bulan oktober 2013, pemerintah pusat akan mengkucurkan Bantuan Sosial (Bansos) penanganan ketahanan pangan.
“Untuk Kabupaten Bener Meriah melalui Bansos akan disalurkan bantuan bibit jagong dan kedele kepada kelompok tani yang telah diidentifikasi oleh Dinas berikut bantuan pendukung lainnya seperti pupuk dan pestisida serta alat saprodi lainnya. Karena program ini dikucurkan melalui Bansos maka sebagaimana penjelasan yang telah kita sampaikan melalui rakor bahwa para petani wajib berkontribusi 50 persen untuk komoditi jagung dan 24 persen untuk komoditi Kedele”, sebutnya.
Dikatakan, hal ini berarti kepada para petani atau kelompok pemerintah tidak akan memberikan biaya pengolahan lahan, pemerintah akan memberikan bantuan dalam bentuk barang selebihnya penyuluhan agar para petani berhasil dalam mengelola tanamannya, kata Kadis Pertanian, Tanaman Pangan dan Horticultura ini.
“Dengan adanya program ini kita harapkan akan menambah pendapatan petani, berkontribusi untuk ketahanan pangan, adanya optimalisasi pemanfaatan lahan dan sedikit akan mendongkrak pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bener Meriah”, kata Rusman didampingi Kabid. Tanaman Pangan Amri, SP.
Disinggung tentang harapan dari instansi terkait, Rusman mengajak agar dapat mendukung upaya program ketahanan pangan tersebut, memberikan motivasi sekaligus bimbingan serta pengawasan khususnya kepada para camat diwilayah kerjanya masing-masing. “ Tanpa ada usaha bersama program ini tidak akan optimal keberhasilannya, karena dengan bersama kita bisa” jelas Rusman, sembari menyebutkan bahwa program penanaman jagung dan kedele tersebut akan dilaksanakan di delapan kecamatan kecuali Bukit dan kecamatan Bener Kelifah.
“Begitu juga dengan pihak distributor benih atau bibit kita berharap agar dalam penyaluran bibit tepat waktu sehingga adanya kerjasama dalam mewujudkan keberhasilan program ini”, pintanya.
( Rahman/DM).