
Angkup – LintasGayo.co : Pihak Hyundai Engineering and Contrustion sebagai salah satu perusahaan yang mengerjakan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Peusangan menyatakan tidak tahu menahu atas tidak adanya dokumen lingkungan salah satu rekanan mereka dalam pengadaan beton PT. Talang Mas yang beroperasi di Wih Pelang, Kampung Jerata Kecamatan Silihnara Kabupaten Aceh Tengah.
“Kami tidak ada sangkut paut dengan aktivitas penggalian material PT. Talang Mas di Wih Pelang. Yang ada pihak Hyundai mengontrak PT. Talang Mas mengolah limbah terowongan menjadi material ukuran 13 inci dan 20 inci untuk keperluan pekerjaan proyek PLTA Peusangan”, terang Humas Hyundai, Pak De kepada wartawan, Jum’at 4 Oktober 2013.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah warga Jerata yang memiliki areal sawah merasa dirugikan atas aktivitas penggalian dan pengolahan material pasir dan batu di Wih Pelang kampung setempat. Areal sawah mereka tak bisa lagi digarap sebagaimana mestinya karena dirusak air sungai saat meluap bulan April 2013 lalu.
Mereka menuding aktivitas PT. Talang Mas yang mengalihkan aliran sungai Pelang menyebabkan luapan air menghantam persawahan mereka. “Kami sudah beberapa kali berupaya agar ada pembelaan terhadap kami, namun tidak digubris oleh para pihak terkait hingga hari ini para mahasiswa datang membantu kami”, kata Ansari salah seorang warga diamini warga lainnya.
Menanggapi persoalan itu, aktivis mahasiwa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Aramiko Aritonang kepada wartawan menegaskan akan tetap mendampingi masyarakat memperjuangkan haknya. “Kerugian masyarakat ini mesti diganti untung dan kami akan terus mendapimginya’, tegas Aramiko.

Sementara itu, Kepala Badan Kebersihan Pertamanan dan Lingkungan Hidup, Fakhruddin saat dihubungi wartawan menyatakan aktivitas PT. Talang Mas di Wih Pelang tidak ada izin dari pihaknya. “Kalaupun ada izin namun jika merusak lingkungan, aktivitas mesti dihentikan dan konvensasi kerugian harus diberikan”, ujar Fakhruddin.
Hingga berita ini doiterbitkan, LintasGayo.co belum menghubungi pihak PT. Talang Mas untuk mengkonfirmasi lebih jauh terkait tuntutan warga tersebut. Namun amatan di lokasi penggalian dan pengolahan material, aktivitas pekerja yang menggunakan sejumlah alat berat tampak dihentikan seiring dengan kehadiran warga yang didampingi mahasiswa tersebut. (WA)