
Takengon – LintasGayo.co: Salah seorang warga yang tinggal ditepian Danau Lut Tawar (DLT) tepatnya di kawasan Lot Kala Kebayakan geram melihat pencaplokan terhadap danau berpenghuni ikan endemik Depik tersebut.
“Memang danau ini mereka yang punya apa, seenaknya saja menimbun dan membangun rumah tat kala musim kemarau yang berakibat air danau sedang surut,” kata aman Syahadat kepada Lintasgayo.co, Sabtu (28/9/2013).
Dia menilai, kebanyakan yang mencaplok danau sebagai miliknya tersebut adalah pejabat di Aceh Tengah. “Pejabat saja berani melakukan itu, ya rakyatnya pun ikut-ikutan mencaplok danau,” ujar Bapak berkumis tebal ini.
Sangking geramnya aman Syahadat pun menantang kru LintasGayo yang berkunjung ketempatnya itu. “Kalian punya modal, silahkan timbun danau ini saya tanggung jawab, tidak akan ada yang larang, saya didepan,” ujarnya melepaskan kekecewaannya itu.
Dia menambahkan, aturan hukum yang berlaku seolah tidak jalan terhadap kelestarian Danau Lut Tawar ini, sehingga banyak pihak yang mengclaim tepian danau adalah tanah miliknya padahal daerah itu masih bagian dari danau.
“Saat ini banyak yang sudah melakukan perbuatan tersebut, hukum dikebiri, pemerintah seolah diam,” pungkasnya.(Darmawan Masri | aZa).