Banda Aceh – Lintas Gayo : Pelaku budaya dan penulis Jauhari Samalanga memperoleh cindera mata unik dari Atase kedutaan Inggris yang juga seorang peneliti, Iwan Amir di Banda Aceh, Rabu malam (25/9/2013).
“Cendera mata kata-kata lebih tepat untuk Bang Joe karena sejalan dengan arah berfikir berjuang dengan seni,” kata Iwan Amir kepada LINTASGAYO.co di Banda Aceh. Iwan datang ke Banda Aceh bersama konsulat politik kedutaan Inggris Caroline Rowett.
Cindera mata yang diberikan adalah bingkai berukuran A4 dengan tulisan “Art Should Disturb the Comfortable & comfort the Disturbed” (Seni harus mengacaukan yang tenang dan menenangkan yang kacau).
“Ini kata bijak dan prinsip seniman di Inggris sejak berabad-abad lalu, dan prinsip itu cara kerja bang Joe berkesenian sejak lama,” kata Iwan.
Jauhari Ilyas atau dikalangan seniman dikenal dengan panggilan Joe Samalanga merupakan pencetus pencerahan untuk lagu dan musik di Aceh.
Semasa konflik Aceh dia membuat album Aceh yang fenomenal “nyawoung” yang populer dengan lagu ‘Panglima Prang’ dan ‘dododaidi’. Joe juga yang membagi kekuatan seni Aceh dari 3 wilayah yakni Pesisir, pegunungan, dan kepulauan. Diapun salah seorang pembela kesenian Gayo di kancah nasional. Album lagu Gayo yang digarap antara lain ‘denem Pulut Lengkawi Ujang Lakiki dan Nami’. (bobi mulya | kha)