Banda Aceh-LintasGayo.co: Terjawab sudah kerinduan para seniman Aceh yang tidak ingin terseret dalam kesesatan perhelatan akbar yang tidak jelas konten dan isinya dengan lonching buku antologi puisi secangkir Kopi di Tower Coffee di simpang lima 2 September 2013.
Sunguhan yang mengaitkan kultur dan seni ini ibarat penyejuk hati bagi seluruh seniman sastra yang sangat menjunjung tinggi kultur dan seni dalam jiwanya. Dengan mengangkat tema secangkir kopi sebagai budaya orang Aceh dan gayo dalam satu buku antologi sastra yang di kemas secara apik oleh jiwa dan tangan-tangan keiklasan berkarya, tanpa rekayasa, dan sudah tentu bukan berdasarkan cari untung dan beralasan projek menghabiskan uang pemerintah.
Joehari Samalanga yang di daulat sebagai penyelenggara Acara mengatakan, “ Kopi merupakan minuman berkelas tinggi di Aceh, siapapun di Aceh suka minum kopi, inilah kebudayaan yang sesungguhnya dimana di dalam secangkir kopi ada kebersamaan yang saling mengikat dan di dalam secangkir kopi ada harapan ke depan yang ingin dicapai secara bersama-sama, barangkali semua orang setuju, jika kita menikmati kopi seorang diri sudah pasti tidak akan nikmat, apalagi minum kopi secara sendiri-sendiri itu bukan cerminan kebudayaan kita, saya kira semua orang faham yang saya maksudkan.
Joe menambahkan lonching ini merupakan klas tersendiri di dunia seni dan seniman di Aceh, boleh di adu kesiapan penyelenggara dengan acara-acara lainnya yang saat ini sedang bertebaran di seantero Banda Aceh, semua lapisan masyarakat Aceh selayaknya harus menyaksikan acara peluncuran buku yang berklas ini di Banda Aceh.
“Mengapa kami katakan buku berklas internasional, karena di dalam buku tersebut memuat puisi-puisi yang di tulis penyair dari 6 negara, maka sangat rugi untuk di lewatkan. Saya sebagai pelaksana acara dengan sangat bersahaja mengundang segenap handai taulan, para pejabat, para penentu kebijakan dan para alim ulama untuk hadir dalam peluncuran buku ini, undangan ini sengaja terbuka kami buat karena inilah seniman.
Yang akan menerima buku secara simbolis nantinya, Salman Yoga S direktur TGI, Doel CP Alysah Direktur ASA (Aliansi Sastrawan Aceh), DR. Harun Al Rasyid (Akadimisi), Ilisma Triwahyuni (Duta Wisata Gayo Lues), Siska Anggraini Sari (mewakili mahasiswa Unsyiah), Zuhra Ruhmi Binti Zain (mewakili mahasiswa IAIN Ar-Niry) dilanjutkan dengan berbagai acara lainnya.” Kata Joe. (Rahmad Sanjaya. Acehart.com/DM)