Takengon – LintasGayo : Tokoh pemuda kecamatan Ketol Aceh Tengah mengungkapkan penilaiannya jika saat ini para korban gempa Gayo, termasuknya dirinya mengalami depresi alias suntuk berat akibat dong edet (tidak beraktivitas:Gayo-red) seperti biasa mereka lakukan sebelum dilanda musibah.
“Para korban gempa yang kehilangan rumah umumnya merasa tertekan karena kurang beraktivitas. Hendak memperbaiki atau membangun rumah, mereka tak punya biaya atau menunggu bantuan yang dijanjikan pemerintah. Ke kebun juga seperti putus asa, harga kopi anjlok dan juga ada trauma karena lahan kebun mereka retak-retak. Ada rasa khawatir jika tanah kebun tiba-tiba longsor,” kata Zailani, ketua pemuda Kute Gelime kepada LintasGayo.co, Kamis 29 Agustus 2013.
Selanjutnya ada keinginan warga yang ingin keluar kampung sekedar bersilaturrahmi, kata Zailani lagi, namun niat itu terpaksa diurungkan karena dibutuhkan biaya transportasi.
Ditanya apa solusinya, menurut Zailani, setidaknya ada hiburan atau tontonan yang digelar di lokasi gempa.
“Saya kira kalau digelar Didong Jalu, masyarakat akan merasa sedikit terhibur. Selain itu juga bisa sebagai ajang bersilaturrahmi,” ujar Zailani.
Dan saat ini, mereka sedang merencanakan menggelar perlombaan volly ball se-kecamatan Ketol yang bekerjasama dengan mahasiswa Unsyiah yang sedang mengikuti Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) di kecamatan tersebut. (WA)