Puisi “Timaniz” Rahma Yanti

oleh

Apalah malam
Kalau Kesepian yang panjang,
Menangis..menangis..menangis
tanpa bintang
Coba ada bulan
tentu tak sesunyi ini,
Bulan pun terganggu dengan awan
dan kita takut pada hujan

Banyak gelombang yang menghiburmu..
Dari pantulan warna warni cahaya bunga..
Namun sungguh tak cukuplah itu
Ada lain yang di ingini..
Ambil riaknya di dadamu
Agar terasa berat dan ringannya perasaan hati…
Embun pagi telah berjanji untuk keteduhan jiwamu
Lepaskan kepenatan dengan jiwa yang penuh kasih

rahmayanti(1)Timaniz dulu itu hanyalah sebutan saja. Sekarang RAHMA YANTI, nama sebenarnya adalah perempuan Gayo sederhana yang suka menulis puisi dengan “hati”. Kata-kata puisinya ringan, karena anak didik dapat ikut membacanya. Dia sarjana pendidikan yang kini mengajar di MAN  Belang Kejeren, Gayo Lues. Perempuan kelahiran Takengon ini senang disapa “Inen Zahwa”, tapi tentu saja bukan lagi menjadi Timaniz, karena itu terpakai semasa kuliah saja.

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.