Pemkab Aceh Tengah Perlu Kaji Ulang Soal Anggaran Budaya

oleh
Jauhari Samalanga (kanan)
Jauhari Samalanga (kanan)

Banda Aceh – LintasGayo : Pengamat budaya dan seni Aceh Jauhari Samalanga meminta kepada pemkab Aceh Tengah untuk mendalami arti seni dan budaya, agar dapat memahami antara seni dan bencana sesungguhnya.

“Salah kalau dana rakyat untuk kebudayaan dialihkan ke bencana, karena seni yang ideal lahir karena bencana seperti masa perang dan masa syiar dulu,” kata Jauhari Ilyas saat menyampaikan materi bertajuk “budaya dan bencana” di acara dialog Keber ni Gayo di Aceh TV, Jum’at, 23 Agustus 2013.

Pada acara yang dipandu tokoh masyarakat Gayo di Banda Aceh Jamhuri, Joe menyebutkan, seni Gayo bukan seni hura-hura, kalaupun ya maka sudah dilarang tanpa karena bencana. Dan untuk itu bupati Aceh Tengah harus mengkaji benar-benar pengalihan dana kegiatan di Dinas Kebudayaan, termasuk mengkaji kembali kesertaan Aceh Tengah pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-6.

“Harusnya dipilih saja keseniannya dan kurangi anggarannya, untuk selanjutnya sisa dana dipakai untuk fasilitas seni di Aceh Tengah,” ujarnya.

Soal PKA kata Joe, sekarang ada kesan pembatalan dilakukan karena memang ketidaksiapan panitia daerah, karena beberapa informasi menyebutkan panitia PKA belum memiliki persiapan apa-apa, termasuk personil panitia, padahal sudah ada anggaran terpakai.

“Kasian kalau memang batal karena panitia tidak siap, dan menjadikan bencana sebagai alasan. Bupati dan aparaturnya perlu mengkaji kembali dengan tepat dan tanpa ada yang tersakiti karena pembatalan itu,” lanjut Joe.

Jauhari Samalanga tampil pada acara keber ni gayo Aceh TV bersama Jamhuri. Dan mengangkat masalah budaya setelah beberapa waktu lalu pemerintah Kabupaten Aceh Tengah mengumumkan ketidaksertaannya pada Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) yang digelar akhir September 2013 mendatang. (Sanjaya)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.