Rakyat Belum Merdeka Saat Melintas di Cot Panglima

oleh
Jalan Cot Panglima, di HUT Kemerdekaan RI ke-68 ada bendera Merah Putih Raksasa. (Win Aman)
Jalan Cot Panglima, di HUT Kemerdekaan RI ke-68 ada bendera Merah Putih Raksasa. (Win Aman)

Cot Panglima – LintasGayo : Pengguna jalan Lintas Gayo, Takengon-Bireuen mengeluhkan tidak rampung-rampungnya pengerjaan jalan di kawasan Cot Panglima, di kilometer 25-28 dari arah Bireuen dan sejumlah titik pelebaran jalan lainnya serta pembangunan jembatan di Kabupaten Bener Meriah.

“Tega sekali, dulu kami was-was saat melintas disini karena jalannya sempit dan rawan longsor. Sekarang jalannya lebar tapi belum diaspal-aspal,” kata Iwan yang mengaku kerap melintas di jalan tersebut, Minggu 18 Agustus 2013.

Dia juga mengeluhkan kondisi jalan mulus di seputar kilometer 40 yang tidak diberi garis pembatas di tengah dan kanan kiri jalan.

“Kondisi jalan sudah mulus, namun tidak ada garis putih pembatas jalan atau benda bercahaya di median dan di tepi jalan sehingga pengguna jalan kerap menyerobot. Ini berbahaya terlebih pada malam hari,” kata Iwan.

Beberapa titik pelebaran jalan serta pembuatan jembatan yang tidak kunjung kelar juga dikeluhkan. “Pasti harapan semua pengguna jalan ini agar segera dituntaskan. Belanda dulu tau betul ruas jalan ini vital bagi masyarakat, walau habiskan waktu hingga 20 tahun mereka tetap tuntaskan pembukaan jalan ini. Masa iya kita sekarang tidak faham kebutuhan masyarakat,” sindir Iwan.

Jalan Lintas Gayo Bireuen-Takengon yang diberi garis pembatas dan median jalan yang bersinar di malam hari, sangat membantu pengemudi kenderaan yang melintas. (Win Aman)
Jalan Lintas Gayo Bireuen-Takengon yang diberi garis pembatas dan median jalan yang bersinar di malam hari, sangat membantu pengemudi kenderaan yang melintas. (Win Aman)

Senada dengan Iwan, seorang ibu rumah tangga bertempat tinggal di Takengon yang mengaku anaknya bersekolah di salah satu sekolah di Bireuen, Wahyuni juga mengeluhkan kondisi jalan tersebut.

“Sakit badan jika melintas di Cot Panglima, saya stres saat masuki kawasan tersebut, seperti belum merdeka saja negara ini,” kata Wahyuni.

Informasi yang dihimpun LintasGayo dari sejumlah media online, pengerjaan jalan Cot Panglima bermasalah dalam pengerjaanya, ada dugaan korupsi sebesar Rp.50 Milyar saat pengerjaan pelebarannya seperti dilansir Lembaga Masyarakat Transparansi Aceh (MaTA) beberapa bulan lalu.

Sementara itu, pengaspalan jalan ini sudah diusulkan oleh Dinas BMCK Aceh ke Kementerian Pekerjaan Umum, namun belum diperoleh kepastian kapan pengerjaannya. (WA)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.