HTI Mengutuk Pembantaian Rakyat Mesir

oleh

htilogoJakarta-LintasGayo: Hizbut Tahrir Indonesia menyatakan mengutuk keras pembantaian oleh militer Mesir terhadap rakyat Mesir. Sebab, sangat jelas sekali, tindakan tersebut sangat tidak layak dilakukan oleh pihak militer yang keberadaannya semestinya harus melindungi rakyat. Tindakan itu juga sangat bertentangan dengan ketentuan syariat Islam. Membunuh jiwa tanpa alasan syar’iy bagaikan membunuh manusia keseluruhan.

Jurubicara Hizbut Tahrir Indonesia Muhammad Ismail Yusanto, menyatakan, HTI juga mengutuk sikap hipokrit negara-ngerara Barat, khususnya AS, yang satu sisi selalu menyerukan demokrasi tapi di sisi lain mendukung tindakan militer Mesir yang menggulingkan Presiden Mursi yang telah dipilih secara demokratis. Satu sisi mereka selalu menyerukan penghormatan terhadap HAM, tapi disisi lain tidak bertindak secara semestinya, bahkan cenderung membiarkan dan dibelakan secara diam-diam mendukung, tindakan brutal militer Mesir yang membantai ribuan rakyat Mesir.

Untuk itu, HTI menyerukan kepada umat Islam untuk berjuang dengan sungguh-sungguh bagi tegaknya kembali syariah dan khilafah karena hanya inilah yang akan mengembalikan kejayaan Islam. Dan perjuangan itu dilakukan hanya melalui jalan atau metode yang telah ditunjukkan oleh baginda Rasulullah SAW.

“Umat Islam harus menolak cara-cara yang ditentukan oleh Barat, termasuk jalan demokrasi, yang pada faktanya jalan itu hanya untuk kepentingan mereka,” ujar Jurubicara Muhammad Ismail Yusanto dalam siaran persnya yang diterima lintasgayo.co, Senin (19/8/2013)

Dikatakan, ketika melalui jalan itu, kekuatan politik Islam naik ke tampuk kekuasaan, mereka tak segan dengan segala cara akan menghentikannya, seperti yang terjadi pada FIS di Aljazair atau Erbakan di Turki, dan kini di Mesir. Jelas sekali jalan itu penuh dengan kebohongan dan kebusukan.

AS, dan negara Barat, akan melakukan apapun terhadap siapapun yang mengancam kepentingan politiknya atau bertentangan dengan kepentingan penjajahannya pihak itu meskipun terpilih secara demokratis.

Sikap hipokrit juga ditunjukkan oleh Amerika Serikat yang sepertinya mengecam pembunuhan masal militer, namun di sisi lain Amerika Serikat sendiri tidak pernah menyatakan pelengseran Mursi ini sebagai kudeta militer. Negara itu justru menegaskan akan menjalin hubungan dengan pemerintah baru pasca Mursi yang dibentuk militer.

Melihat kedekatan militer Mesir dengan Amerika Serikat hampir bisa dipastikan seluruh tindakan militer Mesir termasuk dalam penggulingan Mursi dan aksi pembantaian itu tetap dalam restu negara imperialis Amerika Serikat.

“Bukan hanya kali ini saja AS akan mendukung rezim-rezim bengis di dunia, termasuk di dunia Islam, yang menjadi boneka mereka selama masih menguntungkan kepentingan AS,” beber Muhammad Ismail Yusanto.(rilis/nisa)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.