Foto Lama Jauhari Samalanga dan Rieke Diah Pitaloka Bikin Sahabat Terkejut

oleh
Foto Kliping Koran koleksi Murizal Hamzah
Foto Kliping Koran koleksi Murizal Hamzah
Foto Kliping Koran koleksi Murizal Hamzah

Banda Aceh – LintasGayo :  Sungguh terkejut si Joe, panggilan akrab Jauhari Samalanga ketika foto lamanya bersama artis Rieke Diah Pitaloka pada sebuah acara lounching buku novel Hak Azazi Manusia (HAM) di Jakarta di tag kembali ke jejaring sosial oleh seorang wartawan asal Aceh di Jakarta Muhrizal Hamzah.

“Masih ingat foto ini bang?,” tulis Muhrizal Hamzah di pesan FB-nya Jum’at sore, (27/7/2013).

Setelah di Tag melalui FB beberapa komentarpenting muncul dari para sahabat. Serniman dan penyanyi Gayo Kandar “SABA” dalam catatannya menyebutkan, Joe memang diam-diam, tetapi dia berbuat untuk Aceh dan Gayo. “Penampilen lokos-lokos wa cumen buete dor mu nos kejuten,” tulis kandar SA.

Kandar SA merupakan penyanyi dan musisi Gayo yang memperkenalkan seni Gayo melalui musik. Melalui Jauhari Ilyas atau Jauhari Samalanga, Kandar kemudian diajak bergabung dengan musisi Jazz Indonesia Dwiki Dharmawan untuk beberapa kolaborasi dan terakhir Kandar membawakan lagu Urang Uten di acara JAK JAZZ.

Sementara di halaman Facebook GAYOtoday tercatat komentar menyentuh tentang foto tersebut, dulu berbicara soal HAM dengan tulisan dan Lagu, memperjuangkan budaya Aceh dan Budaya Gayo, hingga sampai lupa bahwa perjuangan itu ada padanya, dan sekarang Jauhari Samalanga (Jauhari Ilyas) berkomitmen akan memperjuangkan budaya, adat dan peradapan Gayo yang santun.

“Terlalu berlebihan tu bos,” ujar Jauhari Samalanga kepada LINTASGAYO.co ketika dihubungi terkait foto tersebut. “Aku ndak ingat foto itu dimuat di koran nasional, tapi aku ingat waktu itu memang aku ada ngobrol sama Diah, tapi ndk tau kalau kami di masukin koran waktu lounching buku itu. Tapi aku muda kali ya?” candanya.

Jauhari Ilyas atau Jauhari Samalanga Lahir di Takengon 19 Januari 1968. Ayahnya, Ilyas Ibrahim  adalah seorang pandai besi merek B3 di Simpang Wariji, Belang Kolak 1 Takengon, Aceh Tengah. Sejak 1987 dia merantau ke Jakarta dan kuliah di Komunikasi, Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) Lenteng Agung Jakarta.

Dia aktif menulis untuk beberapa media di ibukota, termasuk menerbitkan 3 edisi majalah Gayo Hariye, membentuk perkumpulan Arisan pemuda Aceh dan Gayo (ARPAG), Humas Buntul Kubu Jakarta, dan pengurus Ikatan Musara Gayo Jakarta. Aktifitasnya terakhir di jakarta, bersama Musara Gayo dia mempertemukan bupati Bener meriah dan Aceh Tengah dengan masyarakatGayo di Jakarta, dan menjadi sekretaris Didong Bener Meriah dengan Aceh Tengah di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Karya fenomenalnya saat konflik, Jauhari Ilyas mendirikan Tabloid Asasi bersama Suriansyah di Lhokseumawe, dan kemudian menerbitkan Album musik Aceh fenomenal “Nyawoung”, dan sebuah kaset Gayo Nami. Kemudian setelah damai dia membuatkan album solo Ujang Lakiki “Denem Pulut Lengkawi”.

Fotonya yang di tag di Facebook merupakan bagian kecil dari kegiatannya. Dialah orang pertama yang mempertemukan Gayo, Aceh Pesesir dan Selatan dalam sebuah pentas seni tarap dunia, International Gamelan Festival di Yogjakarta. Sekarang Jauhari Samalanga adalah wartawan The Atjeh Post di Banda Aceh. (Kha A Zaghlul)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.