
Takengon-LintasGayo: Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah meminta para pengungsi korban gempa Gayo untuk melaporkan sesegera mungkin bila ditemukan adanya kejanggalan dan ketidakadilan dalam penyaluran bantuan.
“Laporkan segera bisa ada kejanggalan, sebab semuanya harus tepat sasaran,” tegas Gubernur dr Zaini Abdullah dihadapan para korban gempa Gayo yang mengungsi Kamp kampung Rajawali Kecamatan Ketol, usai shalat Tarawih bersama, Selasa (16/7/2013) malam.
Ditambahkan gubernur yang akrab disapa Doto ini, musibah gempa Gayo telah mengguncang seluruh perasaan rakyat Aceh serta menggugah emosional negara secara nasional. Makanya hampir seluruh menteri sudah mendapat penugasan presiden untuk menjenguk dan membantu rakyat Aceh di Gayo.
Keprihatinan mendalam juga diperlihatkan komunitas dunia. Kini berbagai komunitas internasional terus mengirimkan bantuan ke Gayo. Emosional atas nama kemanusiaan tidak lagi membedakan agama dalam hal membantu Gayo. Masyarakat nonmuslim tidak tinggal diam membantu penderitaan rakyat Aceh itu.
“Atas nama rakyat Aceh, saya menyampaikan terimakasih,” kata Zaini.
Gubernur juga menyampaikan terimakasih atas bantuan Presiden, TNI, Polri, BNPB, LSM, para menteri yang sejak awal darurat sampai seterusnya telah dan akan membantu penderitaan rakyat Aceh di Gayo.
Semua pihak harus terlibat membangun tanah Gayo. “Saya sangat bahagia membangun Gayo kembali. “Saya akan memanggil dan melibatkan jajaran Pembela Tanah Air (PETA), Laskar Merah Putih, LSM, dan Forum Komunikasi Anak Bangsa (Forkab) di Aceh Tengah untuk membangun kembali tanah Gayo,” katanya.
Jajaran ormas itu sudah pula bersilaturrahmi dengan Gubernur dan menyatakan ingin terlibat penuh membangun tanah dan masyarakat Gayo akibat gempa, kata Zaini.
Terkait tarawih Gubernur di tenda darurat, dua pengungsi masing masing Hamzah, (48) dan Abdullah (43) mengatakan sangat mengapresiasi semangat Gubernur untuk membangun tanah Gayo serta mau bertarawih bersama pengungsi.
Dalam musibah gempa, Abdullah turut kehilangan seorang anaknya. Di lokasi Desa Rajawali, kini terkonsentrasi pengungsi sebanyak 146 KK atau 593 jiwa.(ghassa)