Takengon-LintasGayo- Salah satu permasalahan utama dalam penyelenggaraan jasa konstruksi di Kabupaten Aceh Tengah adalah kurangnya pemahaman tentang jasa konstruksi dan pengembangan jasa konstruksi serta belum optimalnya pelaksanaan pembinaan jasa konstruksi baik oleh pemerintah pusat maupun daerah.
Demikian dinyatakan Asisten Ekonomi dan Pembangunan, Muhammad Syukri dalam kesempatan sosialisasi pembinaan dan pengembangan jasa kontruksi dikalangan aparatur maupun pengusaha yang tergabung dalam asosiasi, Rabu (12/6) lalu di Oproom Setedakab Aceh Tengah.
Persoalan itu, katanya, tidak semata-mata disebabkan oleh rendahnya kemampuan penyedia jasa tetapi juga diakibatkan oleh rendahnya kemampuan aparatur Pemerintah Daerah, baik dalam pengawasan serta kurang tertibnya masyarakat dalam pemanfaatan hasil konstruksi.
Untuk itu, Syukri menurutkan Pemerintah Daerah setempat akan berupaya melakukan pembinaan bagi pengguna jasa, penyedia jasa maupun masyarakat
“Sosialiasi ini merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kemampuan pengguna jasa dan penyedia jasa konstruksi terutama dalam memahami peraturan-peraturan perundang-undangan yang terkait penyelenggaraan konstruksi”, jelasnya.
Sementara Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, Kausarsyah, kegiatan itu berlangsung selama 2 hari. Hari pertama akan mengikutsertakan kepala SKPK, ketua dan anggota Kelompok Kerja Unit Layanan Pengadaan (ULP) Kabupaten Aceh Tengah, dengan jumlah peserta sebanyak 80 orang
Sedangkan hari kedua, kata Kausar peserta yang mengikuti sosialisasi terdiri dari 100 pengusaha yang tergabung dalam asosiasi. Diantara asosiasi yang turut mengirimkan peserta seperti Gapensi, Gapeknas, Inkindo, Akli, AKA, Akaindo dan Aksindo
“Kita harapkan melalui sosialisasi ini dapat mewujudkan arah pertumbuhan dan perkembangan jasa kontruksi, sekaligus menghasilkan pekerjaan yang berkualitas”, kata Kausarsyah. (SP)