Catatan : Darmawan Masri*
Bunga sering kali dijadikan maskot suatu daerah. Pengambilan jenis flora menjadi ikon memang lazim digunakan. Sebagai contoh, bunga tulip yang identik dengan Belanda, Sakura dari Jepang, Bulgaria dengan bunga mawar (rose) nya dan Seattle Amerika dengan bunga dahlia.
Begitu juga dengan daerah-daerah di tanah air. Sebut saja, daerah Bengkulu yang identik dengan bunga Raflesia (bunga bangkai), Bali dengan bunga Serojanya, Jawa Timur dengan bunga Sedap Malam, Sumatera Utara dengan bunga Kenanga, Riau dengan bunga Nibung, Aceh dengan bunga Jeumpa dan Seulang, serta masih banyak lagi daerah di Indonesia yang menjadikan nama bunga maskotnya.
Lalu bagaimana dengan daerah Gayo? Apakah ada nama bunga menjadi maskot yang menjadi gambaran atau ungkapan untuk menyatakan rasa cinta dan tamsilan keindahan?
Adalah bunge Renggali, yang selalu menjadi inspirasi para seniman di Gayo dalam menciptakan syair-syair didong yang indah nan merdu. Sebut saja Ceh dari Kelop Didong Lakiki, M. Basyir dan M. Des. Keduanya pernah mencipkan sebuah lagu yang kemudian diberi judul Renggali.
Seperti dalam penggalan lirik lagu yang kini kembali dipopulerkan oleh Ervan Ceh Kul yang tak lain adalah Cucu dari Ceh (alm) M. Des Lakiki :
Têrjadi wanni utên//Bêta lê rupên kô//Môrepmi gêlah simên//Bêta lê rupên kô//
Ô ya rênggali ya rênggali
Môrepmi kô rênggali bugê lah simên//Kati kami pêrgunên ken minyak wangi//Môrepmi kô rênggali gêrê daleh i suên//Kati ngôk ken hiêsên atanni bumi
Ya…a…rênggali…//Anu…lê…ya rênggali…
Dari penggalan lirik lagu tersebut, tercermin banyak cek didong di Gayo, menjadikan Bunge Renggali sebagai inspirasi untuk menggambarkan ungkapan perasaan, keindahan sebagai lambang atau tamsil untuk membandingkan keindahan wanita. Nama Renggali kerap kali juga disandingkan dengan bunga Seulanga, sebagai ungkapan kerukunan antara urang Gayo di pedalaman Aceh dan Aceh Pesisir.
Namun, siapa sangka nama Renggali yang cukup populer ditelinga masyarakat Gayo, kini menjadi tanaman yang langka. Bahkan, banyak kawula muda di Gayo yang tidak lagi mengenal bentuk bunga yang berwarna keungu-unguan ini. Keindahan bunge Renggali, kini boleh dikatakan hanya sekedar ucapan, tanpa pernah melihat bentuknya seperti apa.
Tak banyak tempat bagi kita menemukan Renggali. Atau bahkan sudah pernah berjumpa, tapi tak mengenal bunga yang indah ini. Salah satu tempat yang kini bisa ditemui jenis bunga ini, adalah di salah satu objek wisata di Kabupaten Bener Meriah.
Objek wisata itu bernama Tensaran (Air Terjun) Reje Ilang, yang terletak di rerimbunan durian Timang Gajah, atau tepatnya di Didul, Menderek. Objek wisata ini kembali dipugar paska damai dari konflik Aceh berkecamuk beberapa tahun silam.
LintasGAYO.co sempat mengabadikan objek wisata ini beberapa tahun lalu. Baca : Tensaran Reje Ilang, Keindahan Tersembunyi Di Rerimbunan Durian Timang Gajah
Lalu seperti apa penampakan Bunge Renggali di objek ini? Setiba di Tensaran Reje Ilang, para wisatawan pasti akan disambut dengan lambaian bunge Renggali yang terhembus embun hasil dari jatuhan air terjun Tensaran Reje Ilang.
Ingin lihat bagaimana penampakan Bunge Renggali yang sesungguhnya, simak video berikut :