Kebun Percontohan Gayo-BPTP Aceh, Balai bibit Kopi Terlengkap di Dunia

oleh

PicsArt_1421246703391Redelong-LintasGayo.co :  Sejarah singkat  asal usul Kebun Percobaan ini berawal dari adanya proyek IDAP (1976-1986) kerjasana Indonesia dengan kerajaan Belanda. Pada tahun 1980 masyarakat petani kopi di Aceh Tengah tergantung kehidupannya pada komoditi kopi sementara produksi hanya 500 kg/ hektar dalam setahun.

Selain itu mutu kopi juga masih rendah akibat tidak adanya prosesing yang baik sehingga pada tahun 1984 dibangun pabrik prosesing kopi arabika, sengan kapasitas 15 ton kopi glondong nerah perharinya. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas mutu kopi sehingga meningkatkan pendapatan masyarakat tani sekitarnya.

Pada tahun 1986 IDAP dilanjutkan dengan proyek PPW-LTA-77 sehingga dalam priode ini selain kegiatan pengolahan kopi juga adanya unit penyuluhan, agronomi dengan mengemban misi sosial kemasyarakatan di daerah ini.

Pada tanggal 20 Januari 1987 pabrik prosesing kopi memisahkandiri dari proyek PPW-LTA-77 dengan nama PD. Genap Mupakat Sedangkan unit agronomi dan penyuluhan  menjadi Agro Research dengan fungsi utama melakukan penelitian dan pengembangan kopi Arabika.

Kemudian Agro Research berubah nomenklatur menjadi Balai Penelitian Kopi (BPK) Gayo yang diresmikan oleh Kementrian Muda Pertanian Prof. Dr. Syarifudin Baharsyah pada tanggal 3 Maret 1992. Hal ini berbarengan dengan adanya penanda tangan kerjasama  Pengelolaan Penelitian Kopi antara Provinsi NAD C/Q BPK-Gayo dengan AP31 C/Q Pusat Penelitian Kopi dan Kakao dengan nomor 074/285/ dan No. 01/SPK/APP/II/1992.

PicsArt_1421246591792Asanya kerjasama tersebut Pusat Penelitian Kopi dan Kakao sebagai pemegang mandat penelitian kopi Nasional menugaskan stafnya untuk menetap di Pondik Gajah guna membimbing dan bersama-sama melakukan penelitian dan pengembangan kopi.

Pada tahun 1996 kerjasama berakhir sehingga pemerintah propinsi NAD mengusulkan BPK-Gayo dikelola dibawah Departemen Pertanian dengan no.789/kpts/ot/12/1994 tertanggal 13Desember 1994. Kemudian Balai Pengkajian Teknologi Pertanian  (BPTP) NAD kembali mengubah namanya Kebun Percobaan (KP) Gayo hingga sekarang.

Secara keseluruhan luas areal  Kebun Percobaan ini lebih kurang 18 Hektar dimana datasnya terdiri dari bangunan perkantoran, gedung Lab, perumahan dan kebun kopi serta benih kopi varietas terlengkap didunia untuk penelitian.

Selama ini, penggunaan kebun dalam perawatan dan pemeliharaan Flasma Nutfah Varitas kopi arabika maupun klon-klon lamtoro sebagai naungan kopi. Flasma Nutfah kopi tersebut diharapkan menhadi sumber benih ( Seed Bank) dalam pengembangan kopi di dataran tinggi Gayo, utamanya varitas yang mempunyai potensi produksi dan mutu. Selain sebagai bahan penelitian Kebun percobaan ini terjadi menjadi salah satu penerimaan Negara bukan pajak.

Kepala Kebun Percobaan Kopi Gayo dan Balai Pengkajian Tehnologi Pertanian (KP-Gayo, BPTP Aceh) Bardi Ali .SPt saat ditemuilintasGayo.co mengungkapkan bahwa ketersediaan sumber daya pada lembaga yang dipimpinnya terersebut ada 2 (dua) bahagian yang pertama SDM, bahwa untuk melaksanakann tugas di KP-Gayo tersebut  hanya didukung 15 orang yang berstatus PNS.

Sedangkan sumberdaya lahan yang dikelola adalah sebagai berikut luas kebun 18 hektar, selainuntuk keperluan diatas juga untuk bangunan Sees Stiragem Wrok Shop, kebun flasma Hutfah dan kebun prodiksi dan lain-lain.

PicsArt_1421246756120KP-Gayo dan BPTP Aceh-Pondok Gajah juga memiliki ruangan gedung perpustakaan  dengan koleksi bahan bacaan 886 judul. Rumah dinas 15 unitm kenderaan 11 Unit roda dua dan dilengkapi stasiun Meterologi antara lain thermometer  maksimum dan minimum, thermomoter bola basah dan kering serta ombrometer, Campbelistokes, Anemometer, Thermohigrograf dan pengukur curah hujan dari peralatan tersebut hanya sebahagian yang berpungsi selainnya rudah rusak, kata Bardi Ali.

Dalam kesempatan tersebut, Bardi Ali mengharapkan agar pelaksanaan penelitian dan pengembangan di Kebun Percobaan Kopi Gayo yang kini telah melang-lang buana dan go pasar global kiranya pemerintah daerah terus memperhatikan Balai Pengkajian dan Penelitian kopi ini agar kualitas produksi kopi Gayo terkontrol dan terkendali sepanjang zaman.

Akhirnya, kepada semua pihak untumanya pemerintah pusat dapat memperhatikan KPG-BPTP Aceh sebagai benteng kualitas kopi dunia di dataran tinggi Gayo kata Bardi Ali yang memiliki motto mari minum kopi tanpa gula ini.

Kebun Percobaan (KP) Gayo dan BPTP Pondok Gajah berfungsi untuk :

– Kebun sumber daya genetik kopi Arabika Gayo.

– Pusat Pengkajian dan Penelitian tentang kopi Arabika Gayo.

– Kebun kunjungan Agrowisata kopi Arabika Gayo dalam dan luar negeri.

– Tempat pembibitan dan sumber benih kopi Arabika Gayo dan

– Sebagai Taman Persahabatan kopi Dunia.

(Rahman)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.