Pucuk Rebung Kerawang Gayo kian diminati dalam penciptaan karya seni

oleh
Penerapan Motif Pucuk Rebung dalam Jam Dinding Karya Saniman Andikafri
Penerapan Motif Pucuk Rebung dalam Jam Dinding Karya Saniman Andikafri

Oleh Saniman Andikafri*)

INDONESIA merupakan wilayah yang penuh dengan kebudayaan di dalamnya, namun dengan perkembangan zaman banyak kebudayaan yang mulai tertinggal dang akhirnya hilang. Fenomena inilah yang sangat merugikan daerah-daerah yang tertinggal terutama daerah yang kurangnya kepedulian pemerintah dan masyarakat setempat, dan salah satu kekayaan daerah yang mulai menghilang adalah produk budaya tradisi yang memiliki nilai tak terhingga,

Namun berbeda halnya dengan masyarakat Aceh Tengah, atau sering disebut dengan dataran tinggi Gayo sampai sekarang masih menjaga dan melestarikan kebudayaan. Salah satunya yang masih bertahan sampai sekarang adalah pelestarian dan mengembangkan motif tradisi yang disebut dengan Kerawang Gayo. Motif Kerawang Gayo dianataranya Emun Berangkat (Embun Berarak), Emun Beriring (Awan Berbaris), Tai Kukur (Kotoran Burung), Pucuk Rebung/Pucuk Ni Tuis (Pucuk Rebung), Jang Peger (Pagar), Tapak Seleman (Telapak Kaki Nabi Sulaiman), Puter Tali (Pilin Berganda), Bunge ni Kapas (Bunga Kapas) dan Ulen-Ulen (Bulan).

Motif-motif tersebut diterapkan dalam berbagai media, baik pada bangunan, pakaian adat, gerabah, perhiasan dan sebagainya. Bahkan pada perkembangnya sudah banyak desainer dan seniman menciptakan karya seni yang bersumber dari Kerawang Gayo. Salah satu penerapan Kerawang Gayo dapat diterapkan dalam penciptaan karya seni Kriya baik karya seni secara murni maupun karya fungsional yang digunakan dalam kehidupan rumah tangga. Dari beberapa motif tersebut salah satunya motif pucuk Rebung, dapat diterpakan dalam penciptaan karya seni interior ruangan. Tentunya dalam perwujudan karya telah mengalami perubahan dari bentuk aslinya, namun tidak menghilangkan nilai yang terkandung dalam motif Pucuk Rebung. 2 Penerapan Motif Pucuk Rebung dalam Rak TV Karya Saniman Andikafri

Pucuk Rebung adalah pucuk dari tunas bambu yang baru tumbuh dengan berbentuk runcing. Motif pucuk Rebung adalah salah satu motif  penggambaran alam yang bersumber dari Rebung. Motif pucuk Rebung pada umumnya terdapat di setiap daerah di Indonesia, terutama di Gayo dan memiliki keunikan tersendiri baik dari segi bentuk maupun  maknanya.

Motif pucuk Rebung  adalah motif yang diambil dari alam yaitu berupa tunas baru bambu seperti tabung yang meruncing pada  bagian bawah membesar dan semakin ke atas semakin meruncing. Jika diamati seperti segi tiga sama kaki dengan bentuk model seperti bentuk kerucut. Selain itu motif pucuk Rebung ini juga memiliki keunikan, kekokohan bentuk dan kekuatan. Bentuk segi tiga sama kaki ini juga bila di gabungkan dengan berlawanan maka akan berbentuk seperti jajar genjang.

Bentuk motif pucuk Rebung di daerah Gayo memiliki bentuk segi tiga sama kaki dengan susunan teratur kekiri dan kekanan ujungnya menghadap ke bawah, pada susunan yang berikutnya ujung motif menghadap ke atas  berlawanan arah, sehingga gabungan motif yang tersusun nampak seperti jajar genjang. 4 Penerapan Motif Pucuk Rebung dalam Lampu Hias Karya Saniman Andikafri

Cara untuk membedakan motif yang satu dengan lainnya adalah warna motifnya. Warna motif pucuk Rebung dalam penerapannya menggunakan warna merah, kuning, hijau, putih, dan hitam. Motif pucuk Rebung merupakan motif yang saling terkait dengan motif lainya karena motif pucuk Rebung adalah salah satu bagian dari motif kerawang.

Motif pucuk Rebung kerawang Gayo inilah yang akan dijadikan menjadi ide dalam pembuatan karya-karya interior ruang keluarga. Ruang keluarga  merupakan salah satu bagian ruang dalam rumah, dimana ruang keluarga merupakan tempat kita beristirahat, bersantai, berkumpul bersama keluarga, bercengkrama dan saling berbagi satu sama lain. Untuk dapat menciptakan nuansa keakraban, kekeluargaan dan memberikan nuansa santai tentunya perlu benda-benda atau perabot yang ada di dalamnya.3 Penerapan Motif Pucuk Rebung dalam Rak Buku Karya Saniman Andikafri

Pada kesempatan ini dirancang bentuk-bentuk karya yang bisa mendukung terwujudnya suasana keakraban dengan nuansa motif pucuk Rebung kerawang Gayo, dengan demikian benda-benda yang akan diciptakan berupa meja oshin, lemari TV, jam, bingkai foto, lampu hias, rak buku dan tempat buah.

Semoga dengan adanya penciptaan karya seperti ini dapat menjaga kelestarian dan eksistensi budaya lokal, agar tidak mengalami kepunahan. Selain itu juga dengan adanya pengembangan motif Kerawang Gayo khususnya Motif Pucuk Rebung dalam penciptaan karya seni akan memperkenalkan budaya lokal kepada masyarakat secara global. Dengan demikian kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal semakin ditanamkan.

*) Penulis adalah Mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang, Asal Aceh Tenggara.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.