TAKENGON-LintasGAYO.co : Aktivitas seismik (kegempaan) Gunungapi (G.) Burni Telong yang berada di ketinggian 2623 mdpl di Bener Meriah, Aceh, kembali meningkat.
Laporan dari Pos Pemantau Gunungpi Burni Telong menunjukkan, gempa yang terjadi pada Selasa 25 November 2025 pukul 00.30 dini hari tadi, merupakan gempa tektonik dengan Magnitudo 4,3 yang berpusat di 15 KM timur laut Bener Meriah atau berada di 16 KM dari kawah Burni Telong.
“Kejadian gempa tersebut diikuti oleh peningkatan gempa vulkanik di G. Bur Ni Telong, antara pukul 00.00 – 06.00 WIB telah terekam 18 kali Gempa Vulkanik Dalam, 6 kali Gempa Tektonik Lokal, dan 6 kali Gempa Tektonik Jauh,” tulis Pos Pemantau Burni Telong dari laporannya.
Peningkatan kegempaan saat ini dipengaruhi oleh peningkatan aktivitas tektonik regional di sekitar G. Burni Telong.
Hal ini terlihat dengan meningkatnya jenis Gempa Tektonik Jauh maupun Gempa Tektonik Lokal di sekitar G. Burni Telong.
Kondisi ini telah terjadi sejak bulan Juli 2025 dan telah terjadi 6 kali peningkatan Gempa Vulkanik Dalam.
Dari pengamatan visual menunjukkan aktivitas hembusan asap kawah masih tidak teramati. Potensi bahaya G. Bur ni Telong dapat berupa erupsi yang dipicu oleh kejadian gempa tektonik di sekitarnya atau erupsi yang terjadi tanpa ada peningkatan kegempaan yang signifikan.
Potensi ancaman bahaya lain dapat berupa hembusan gas-gas vulkanik di daerah sekitar tembusan solfatara dan fumarol yang dapat membahayakan jika konsentrasi gas yang terhirup melebihi nilai ambang batas aman.
Berdasarkan pengamatan visual dan instrumental, maka tingkat aktivitas G. Bur Ni Telong dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung sejak tanggal 25 November 2025 pukul 09.00 WIB.
Dengan begitu, Pos Pemantau Burni Telong merekomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung/pendaki tidak mendekati area kawah Bur Ni Telong dalam radius 1,5 km dan tidak berada di daerah fumarol dan solfatara pada saat cuaca mendung atau hujan karena konsentrasi gas dapat membahayakan kehidupan.
[Red]






