Mahasiswa Hari Ini, Pemimpin Masa Depan

oleh

Oleh: Mahbub Fauzie*

Di tengah derasnya arus informasi dan kompleksitas persoalan bangsa hari ini, mahasiswa dituntut untuk hadir bukan hanya sebagai pelaku akademik, tetapi juga sebagai agen perubahan sosial yang tanggap, kritis, dan bertanggung jawab.

Menjadi mahasiswa sejatinya bukan sekadar status, melainkan amanah intelektual dan moral. Mahasiswa harus benar-benar menekuni setiap mata kuliah, baik mata kuliah dasar umum maupun mata kuliah dasar keahlian sesuai dengan jurusannya.

Teori yang diajarkan di ruang kelas perlu dikuasai, bukan hanya untuk mengejar indeks prestasi, tetapi untuk membentuk landasan berpikir yang kokoh dalam memahami dan merespons realitas.

Ilmu pengetahuan harus direfleksikan secara empiris. Jangan sampai mahasiswa terjebak dalam rutinitas akademik yang kering makna.

Dunia luar jauh lebih dinamis, dan mahasiswa perlu membuka diri, terlibat, serta berkontribusi di dalamnya. Keaktifan dalam organisasi, keterlibatan di tengah masyarakat, serta kepekaan terhadap kondisi sosial merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembentukan karakter dan kepemimpinan.

Mahasiswa tidak boleh bersikap pasif dan apatis. Dalam sejarah bangsa, mahasiswa selalu menjadi elemen penting dalam perubahan, mulai dari gerakan menuju kemerdekaan, angkatan ’66, reformasi ’98 hingga berbagai gerakan sosial lainnya. Maka, semangat kritis dan idealisme itu perlu terus dijaga, tentu dengan cara yang konstruktif dan bertanggung jawab.

Selain itu, mahasiswa perlu menghargai dukungan dan pengorbanan orang tua. Kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi adalah anugerah yang tidak semua orang miliki.

Oleh karena itu, kuliah harus dijalani dengan kesungguhan, bukan sekadar formalitas. Membaca buku dan mendalami literatur jangan disepelekan. Penguasaan informasi harus dibarengi dengan kemampuan menyaring dan menganalisis secara cerdas.

Di era digital seperti sekarang, teknologi informasi, termasuk gawai dan media sosial, perlu dimanfaatkan secara bijak. Mahasiswa harus menjadi konsumen dan sekaligus produsen informasi yang bertanggung jawab. Jangan terjebak dalam konten-konten dangkal yang mengalihkan perhatian dari hal-hal substansial.

Bagi mahasiswa yang menekuni studi keagamaan, penting untuk memahami bahwa agama tidak bisa dipisahkan dari realitas kehidupan.

Nilai-nilai spiritual harus terintegrasi dengan kepekaan sosial. Pendidikan agama perlu membentuk karakter yang inklusif, toleran, dan mampu menjawab tantangan zaman.

Akhirnya, mahasiswa hari ini adalah cerminan kepemimpinan masa depan. Maka, pembentukan karakter, penguatan intelektual, dan keterlibatan sosial harus menjadi fondasi utama.

Jangan menunggu kelak menjadi pejabat baru belajar memimpin. Kepemimpinan sejati dimulai dari keberanian mengambil tanggung jawab, hari ini.

Selama mahasiswa tidak berhenti belajar, berpikir kritis, dan bertindak untuk kebaikan bersama, harapan untuk masa depan bangsa ini akan selalu menyala. Semangatlah para mahasiswa!

Demikianlah, tulisan sederhana ini saya dedikasikan untuk anak-anakku, adik-adikku, dan semua kalian yang hari ini sebagai mahasiswa. Semoga bermanfaat. Aamiin.

Paya Dedep, 2 Agustus 2025

*Pernah menjadi Mahasiswa

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.