10 Putra Putri Asal Gayo Raih Lc dari Al Azhar Cairo

oleh
Mahasiswa Gayo di Mesir

Laporan Zaghlul Zaini*

CairoMesir : Kian terasa hari mulai diselimuti hawa dingin di Negeri para nabi, terhitung tanggal 5 November 2022 telah terselenggara acara penghargaan dan sekaligus perpisahan kepada mahasiswa/mahasiswi yang telah menyelesaikan Studi S-1 nya di Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Jumlah mereka, sebanyak 10 orang putra dan putri, asal dataran tinggi Gayo, Aceh.

Diantara mereka yang berhasil memperoleh gelar Lc (Licence) tersebut dari Bener Meriah diantaranya Muharrir Asy’ari, Nirphina Martha Sona serta si kembar Deffa Cahyana Harits dan Diffa Cahyani Siraj.

Dari Gayo Lues ada Abdurrahman dan Ibnatul Mardiyah.

Sementara dari Aceh Tenggara ada Salman Alfarisi, Indrawansyah Putra, Marlina Sukmawati dan Ardani.

Mahasiswa Gayo di Mesir

Alhamdulillah acara ini dengan izin Allah SWT dapat berjalan dengan meriah dan penuh dengan keberkahan.

Dimulai dengan pembukaan oleh MC di iringi dengan pembacaan ayat suci Al-Quran, menambah ketenangan dan kesejukan di dalam sanubari.

Kemudian, dilanjutkan dengan penyampaian nasehat, motivasi, dan perihal sharing pengalaman-pengalaman yang dialami dan dirasakan oleh para alumni yang telah menyelesaikan pendidikan Strata Satu nya itu (S-1). Tentunya hal tersebut juga ditujukan kepada mahasiswa yang masih awam dalam dunia pendidikan di Al-Azhar.

Selanjutnya, acara dihiasi dengan prosesi makan bersama. Sungguh terasa mendalam kebersamaan layaknya sebuah keluarga.

Akhirnya puncak acara berlangsung dengan selesainya mangan morom (makan bersama:Gayo-red), yaitu berupa nasehat dan wejangan dari ulu ni tawar (yang dituakan, ketua:Gayo-red) keluarga Singkite, Ustadz Muhammad Aditya Wirawan, Lc. Dipl., yang diutarakan kepada para alumni yang hendak kembali ke kampung halaman di daerah masing-masing dari Bener Meriah, Gayo Lues, Aceh Tenggara dan Aceh Tengah.

Mereka diharapkan agar menyebarkan ajaran Agama Islam, mengabdi kepada masyarakat di Tanah Air, dan membawa pesan rahmat dari Al-Azhar.

Mahasiswi Gayo di Mesir

Penekanan penting lain yang disampaikan ustadz ini, agar jangan malu untuk mengaku sebagai Alumni Al-Azhar (Ibnul Azhar).

“Alumni Al-Azhar itu harus kompak dan saling mendukung satu sama lain,” harapnya.

Poin penting dalam berdakwah, ditegas ustadz ini, sebagaimana yang disampaikan Duktur Musthafa Abu Imarah, “tatakallam bi maa ta’taqid”, maknanya, Jangan disampaikan suatu perihal sampai benar-benar yakin akan keabsahannya.

“Kebaikan yang tidak teroganisir akan kalah dengan kejahatan/keburukan yang teroganisir. maka oleh karena itu, kebaikan yang ingin kita sampaikan juga harus teroganisir.” Tegas ustadz Aditya.

Infomasi lainnya, hingga menjelang tutup tahun 2022 M ini, tidak kurang dari 100 mahasiswa dan mahasiswi masih menempuh pendidikan di Cairo Mesir.

Barakallahu fiikum.
_____

*Alumni Dayah Insan Qur’ani Aceh Besar dan Mahasiswa Universitas Al Azhar, berasal dari Aceh Tengah

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.