Perjuangan PDI-P di Aceh (Sebuah Refleksi di HUT ke-47)

oleh

Oleh : Arwin Mega*

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan atau lebih populer dengan singkatan PDI Perjuangan adalah partai wong cilik yang terus eksis dalam dunia perpolitikan di Indonesia, dimasa orde baru PDI Perjuangan adalah partai yang sangat kritis terhadap pemerintahan bahkan PDI perjuangan secara terang terangan dan berani mengkritik pemerintah yang berkuasa saat itu dan akibatnya berakhir pada pembredelen sampai pada pembungkaman, namun ditengah ancaman dan pembredelan PDI Perjuangan tetap istiqamah selalu bersama rakyat yang kritis terhadap pemerintahan, hampir dapat dipastikan hanya PDI Perjuangan sebagai sebuah partai berani mengkritik jaman Orde Baru.

Saat ini, diera reformasi demokrasi PDI Perjuangan menjadi partai pilihan rakyat dan dibuktikan sebagai partai pemenang. PDI Perjuangan adalah partai yang digemari rakyat Indonesia, indikatornya dapat dilihat PDI Perjuangan sebagai partai yang besar, memiliki kader yang solid militan, menjadi partai pemenang dan selalu berjuang bersama rakyat.

Merujuk pada pidato Bung Karno saat lahirnya Pancasila 1 Juni 1945, dengan berdirinya Negara Indonesia yang merdeka perjuangan tidak selesai sampai disitu, banyak tantangan yang akan kita hadapi dalam kondisi Indonesia yang Merdeka untuk itu Bung Karno berpesan, dibutuhkan kebersamaan, bersatu dan terus berjuang menyelenggarakan cita cita yang ada dalam Pancasila.

Ajaran Ir. Soekarno sebagai proklamator Indonesia, sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari Ideologi Partai PDI Perjuangan. Ajaran ajaran, pemikiran dan tulisannya menjadi nafas pergerakan partai, bagi PDI Perjuangan semangat dan ruh perjuangan bangsa Indonesia harus sama dengan cita cita Pancasila sebagai dasar pandangan hidup dan tujuan berbangsa bernegara.

Ibu Megawati Soekarno Putri sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan adalah sosok sentral pergerakan yang menjadi pedoman untuk seluruh kader dalam menyusun langkah politik. Kesabaran dan keuletan Ibu Mega berbuah pada satu eksistensi kemenangan, PDI Perjuangan kian solid bergerak dibawah bimbingan Ibu Mega.

Ibu Mega juga sudah menggariskan garis perjuangan partai, kader partai solid dan fokus dalam mencapai cita cita perjuangan partai dalam mewujudkan kesejahteraan untuk rakyat. Pengalaman Ibu Mega dalam perpolitikan Indonesia sudah paripurna, tentu ini sangat baik bagi kehidupan partai dan hampir dapat dipastikan tidak ada ketua umum Partai yang konsisten dalam garis perjuangan partai.

Semangat perjuangan Ibu Mega menjadi haluan partai. Konsiten! Inilah salah satu kekuatan yang tidak dimiliki oleh partai lain.

_*Kondisi Perjuangan di Aceh*_
Saya pribadi ingin mempersempit tulisan ini pada ruang lingkup ke Acehan, di Aceh sendiri PDI Perjuangan adalah satu partai yang selalu diframing negatif dan selalu dipersepsikan tidak baik, bahkan PDI Perjuangan sebagai sebuah partai dikaitkan dengan isu sejarah yang tidak baik sampai pada kampanye hitam. Hal ini membuat suasana kebathinan kader PDI Perjuangan di Aceh tidak dalam kondisi yang sama dengan daerah lain, perjuangan politik PDI Perjuangan di Aceh jauh lebih berat.

Awalnya sangat sulit bagi PDI Perjuangan untuk dapat berkembang di Aceh namun berkat kesabaran dan keyakinan perjuangan, secara perlahan PDI Perjuangan mulai menunjukan eksistensinya dan mendapatkan tempat dihati rakyat Aceh, hal paling fenomenal PDI Perjuangan pernah mendudukan kadernya di senayan, pada tahun 2014 – 2019, kemudian pernah menempatkan kadernya sebagai Ketua DPRK Kabupaten Bener Meriah.

Hasil Pemilu 2019 – 2024 Ketua DPRK Aceh Tengah dijabat oleh kader PDI Perjuangan dan saat ini pada level Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA) ada satu kader PDI Perjuangan yang mewarnai Parlemen Aceh, disejumlah daerah Kabupaten/Kota di Aceh kader PDI Perjuangan turut mengisi kursi DPRK.

Ini menunjukan konsisten dan eksistensi PDI Perjuangan di Aceh, ditengah terpaan isu negatif terhadap partai, bahwa kemudian ada pasang surut dalam sebuah perjuangan politik itu hal lumrah dan biasa, untuk terus konsisten dalam garis perjuangan partai adalah kewajiban bagi kader PDI Perjuangan.

Bisa konsisten dan eksis ditengah badai isu negatif yang menerpa PDI Perjuangan di Aceh adalah hal yang sangat luar biasa, kader PDI Perjuangan sudah sangat siap untuk menghadapi keadaan seperti ini. Formula untuk menghadapi isu negatif dan framing negatif di Aceh sudah ditemukan, tinggal dipedomani, sabar dan fokus pada kerja kerja politik sampai pada titik kemenangan.

Kedepan, ada langkah berat menanti, memang tidak mudah mengembangkan eksistensi pada skala yang lebih besar untuk saat ini, setidaknya dengan formula yang sudah ditemukan tadi, menjaga basis PDI Perjuangan Aceh adalah salah satu langkah strategis dibarengi langkah pasti untuk terus mengembangkan sayap, di Aceh ada beberapa Kabupaten yang menjadi basis suara dan ini harus terus dijaga, dibina dan ditingkatkan.

Seiring waktu pasti ada saja isu negatif menerpa PDI Perjuangan. Fokus dan yakinlah dengan semangat gotong royong akan membuat PDI Perjuangan semakin berkembang di Aceh, Insyaallah!

Jayalah selalu PDI Perjuangan, dirgahayu PDI Perjuangan yang ke 47, Solid Bergerak untuk Indonesia Raya.

Merdeka!!!

*Ketua DPRK Aceh Tengah, Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Aceh, Koordinator Wilayah Daerah Pemilihan Aceh II.

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.