Oleh : Salman Yoga S*
Silsilah Patah
Moyangku pernah mengabarkan melalui lidah
Dituturkan melalui getar bibir bersilsilah
Tentang sebuah kerajaan yang pernah berkemelut
Mempertahankan tahta dan merebut
Sebuah negeri yang menjadi humus segala rempah rempah
Moyangku pernah mengabarkan melalui liur
Dari masa lalu hingga simpang siur alur
Tentang jalinan antara Kerajaan Linge Gayo dan Kerajaan Lingga
Yang menjadi perdu sekaligus biak Kerajan Biak
Moyangku pernah mengabarkan melalui kerongkongan
Tentang tali temali yang pernah hanyut ditelan kabut
Antara Sultan Alaidin Johansyah dengan Sultan Mahmud Syah
Moyangku pernah mengabarkan melalui detak jantung
Tanda peralihan tahta agung dengan senjata Bawar dan Beladau
Moyangku juga pernah mengabarkan melalui tali rasa
Tentang Malaka yang pernah menjadi tempat singgah
Pemaisuri yang dinikahi dengan cinta
Serta empat putra yang dititipkan di pulau Lingga
Tetapi moyangku lupa memahatnya di muka batu
Atau mengumbar kisah dalam wadah berusia
Walau di kerak nisan batu
Hingga aku tetap memegang kata lidah, liur, kerongkongan dan detak jantung
Tali rasa yang menghubungkan Melayu
Meski kata mereka itu dongeng dari masa lalu
Takengon – Aceh Tengah, Juli 2017
*Dipetik dari Buku Antologi Puisi Penyair Singapura, Malaysia, Vietnam dan Indonesia, “Menderas Sampai Siak”, 2017.