Menyemai Cinta di Usia Senja

oleh

Pasangan Romantis Jemaah haji Aceh Kloter 12 di Usia Senja

Catatan ; Nasril*

Ikatan pernikahan adalah perjanjian yang sangat kokoh, ia dibangun dengan mawaddah (cinta) wa rahmah (kasih sayang) menuju sakinah dan kebahagiaan sampai bila bila.

Mengarungi bahtera rumah tangga ibarat berlayar dengan kapal di lautan, ada nahkoda dan juga ada awak kapal, saling bekerjasama untuk sampai ke dermaga cita cita. Ombak ombak kecil selalu mengahantam kapal itu, bahkan kadang, harus berhadapan dengan badai dan ombak tinggi sehingga membuat kapal itu oleng, akan tetapi karena masing masing mereka menjalankan kewajiban, menjaga tugas dan tanggung jawab masing masing sehingga semua badai itu dapat di lalui dengan baik, tak saling menyalahkan dan tetap pada komitmen atas nama cinta.

Karena cinta itu tak mengenal tempat dan letak geografis, cinta tak lekang meski usia telah senja, ia tetap hadir kapanpun dan dimana saja.

Pelajaran berharga tentang cinta itu dicontohkan oleh jemaah haji Aceh kloter 12, pasangan suami Muhammad Yusuf Bin Husen (91 Tahun) dan istri Yusmaniar Binti Rifai Adam (88 tahun) dan juga pasangan Ismail Badai Bin Harun (90 tahun) dan Aisyah Badai Tawi (89 tahun).

Tentu usia mereka tak lagi muda, namun romantisme itu masih tetap ada disana, lebih kurang selama 41 hari di tanah suci, mereka melewati hari hari bersama, kelelahan fisik tak membuat mereka saling menyalahkan, malah saling melengkapi, canda tawa selalu menemani mereka, demikian diceritakan Hamdan, petugas Kloter 12 (TPIHI), dan ia mengirim untuk dua lembar foto kakek dan nenek itu menyemai cinta di tanah suci.

Dua lembar foto ini adalah bukti bahwa cinta tak pudar karena usia, romantis itu bukan milik anak muda saja, pelajaran berharga tentang komitmen membangun rumah tangga sampai hari tua bersama pasangan masing masing adalah nyata. Perlakukanlah pasangan masing masing dengan cara terbaik. []

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.