TAKENGON-LintasGAYO.co : Perpustakaan Nasional Republik Indonesia bekerjasama dengan Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Aceh Tengah, menggelar stakeholder meeting dalam rangka membuka layanan inovasi untuk meningkatkan kualitas masyarakat lewat transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial.
Kegiatan itu dibuka langsung oleh Bupati Aceh Tengah, Shabela Abubakar, Kamis 22 Agustus 2019.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Tengah, Subhan Sahara, S.Sos mengatakan kegiatan ini digelar selama satu hari yang diikuti oleh 40 peserta.
“Peserta yang mengikuti kegiatan ini terdiri dari instansi pemerintah 12 orang, lembaga non pemerintah 14 orang, PKK 2 orang, komunitas pegiat pemustaka 7 orang, tokoh agama dan budaya 3 orang, Reje Kampung 5 orang, media 2 orang dan dari perpustakaan desa 5 orang,” rinci Subhan Sahara.
Disampaikan lagi, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Tengah hingga saat ini terus meningkatkan pelayanan dan pengelolaan perpustakaan diberbagai sektor seperti perpustakaan umum, khusus dan perguruan tinggi.
“Sehingga kami memandang perlu untuk meningkatkan pelayanan bagi para pemustaka,” katanya.
Dilanjutkan lagi, Aceh Tengah merupakan salah satu dari 4 kabupaten di Aceh yang menerima program transformasi pengembangan layanan perpustakaan berbasis inklusi tersebut.
“Dimana sebanyak 5 Kampung yakni Paya Tumpi Baru, Blang Mancung, Kung, Tebes Lues dan Jagong Jeget sebagai penerima manfaat dari program ini,” terangnya.
Sementara itu, Kasi Pembinaan dan Pengembangan Tenaga Pustaka, Sukmawati menambahkan pada kesempatan itu, masing-masing Kampung juga menerima bantuan berupa 3 unit komputer.
“Lain itu Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Aceh Tengah juga menerima bantuan 4 unit komputer lengkap dengan server dan printer,” demikian Sukmawati.
[Darmawan]