SABANG-LintasGAYO.co : Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh melakukan supervisi ke lembaga pendidikan Dayah/pondok pesantren yang terletak di Pulau terdepan, terluar, dan Tertinggal (3T) di Aceh, yaitu pulau Simeuleu dan pulau Sabang, Rabu (21/8).
Diantara dayah yang dikunjungi tim Kanwil Kemenag Aceh adalah Dayah Istiqamatuddin Darul Wa’di Sabang dan Ma’had Darul Qur’an Simeuleu.
Di Sabang Kedatangan tim Kanwil Kemenag Aceh disambut oleh Pimpinan, dewan guru dan santri dayah Istiqamatuddin Darul Wa’di.
“Selamat datang di dayah kami dan perlu kami sampaikan bahwa dayah ini di bangun atau lahir pada tahun 2010, saat ini memiliki 60 santri diantaranya 38 santri mondok di Dayah dan sisanya mengikuti pengajian rutin, tapi tidak mondok,” jelas Sekretaris Dayah, Tgk. Saiful Sabri, S. Pd.
Dayah tersebut menggunakan Sistem pendidikan atau kurikulum Dayah murni/salafi (Dayah tradisional), tidak terpadu dengan jenjang pendidikan Tsanawiyah/Smp, Aliyah/SMA Disana juga digelar pengajian rutin untuk masyarakat Sabang yang dilaksanakan Ba’da Magrib.
“Ada beberapa santri yang ingin mondok di dayah kami, tapi saat ini asrama tidak mendukung, mudah mudahan dengan kedatangan tim dari Kemenag Aceh menjadi secercah cahaya bagi dayah kami,” ujar Saiful.
Dalam kesempatan tersebut tim Kanwil Kemenag Aceh meninjau sarana dan prasarana dayah Istiqamatuddin serta melakukan verikasi data santri yang mondok dan yang tidak mondok didayah tersebut.
“Pertama sekali kami mewakili Kakanwil ingin melihat langsung kondisi dayah ini, seperti harapan beliau agar semua data di pesantren valid, dan masuk dalam sistem komputerisasi, karena perencanaan itu sangat berpengaruh pada data dan juga bantuan dari pemerintah juga diberikan berdasarkan data,” ujar Muhammad Nasril, Kasubbag Inmas Kemenag Aceh didampingi Hasanul Fikri dari Bidang PD pontren Kemenag Aceh.
Pihaknya akan menyampaikan hasil verifikasi tersebut kepada Kakanwil dan selanjutnya akan disampaikan kepada Dirjen PD Pontren Kemenag RI.
Tahun lalu (2018), Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh menyalurkan bantuan Khusus untuk Pondok Pesantren Daerah Terluar, Terdepan dan Tertinggal (3T) Kabupaten Simeulue yang masing-masing diserahkan ke Ma’had Ashabil Qur’an dan Ponpes Nurul Magfirah dengan jumlah total Rp 610 juta.
[RN]