TAKENGON-LintasGAYO.co : Tanpa terasa, sudah satu dekade Balai Arkeologi (Balar) Sumatera Utara meneliti jejak nenek moyang urang Gayo, di Loyang Mendale, Kebayakan Aceh Tengah.
Penelitian yang telah dimulai sejak 2009 silam hingga tahun 2019 ini telah mencatat waktu 10 tahun (1 dekade). Berbagai penelitian lanjutan, terus dilakukan oleh Balar Sumut yang diketuai Dr. Ketut Wiradnyana, M.Si.
Memasuki satu dekade itu, Balar Sumut, Senin 29 Juli 2019 membagikan alat peraga pendidikan ke beberapa sekolah SMA di Kabupaten Aceh Tengah.
“Hari ini kita serahkan ke 4 SMA, dimulai dari SMAN 1 Takengon, kemudian SMAN 4 Takengon, SMAN 2 Takengon dan SMAN 8 Takengon,” kata arkeolog dari Balai Sumut, Taufiqurrahman Setiawan.

Dilanjutkan, pembagian alat peraga pendidikan berupa duplikat alat-alat batu yang ditemukan di Loyang Mendale, bertujuan untuk memudahkan siswa mengenal alat batu yang digunakan manusia masa Prasejarah.
“Jadi kalau hanya liat gambar, tentu masih tersimpan rasa penasaran. Nah, kita siapkan bentuk aslinya, disertai keterangannya, sehingga siswa mudah melihat dan mengetahui fungsinya,” kata Taufiq di SMAN 1 Takengon.
Selain memberikan alat peraga pendidikan, Balar Sumut kata Taufiq lagi juga membagikan bahan bacaan berupa komik karya Ketut Wiradnyana, terkait penemuan loyang Mendale kepada pihak sekolah yang kemudian bisa di baca oleh siswa.
“Semoga dengan adanya bahan bacaan sederhana ini, generasi Gayo semakin mengenal identitasnya di masa lalu,” demikian Taufiqurrahman Setiawan.
Sementara itu, Kepala SMAN 1 Takengon, Khalidin mengucapkan terima kasih atas kepedulian Balar Sumut membantu mempermudah guru-guru sejarah di Takengon, menjelaskan hasil temuan Loyang Mendale kepada siswa.
“Alat peraga dan bahan bacaan yang diberikan, bisa menjadi referensi guru sejarah memperkaya materi ajarnya kepada siswa. Terlebih, penemuan di Mendale merupakan sesuatu sejarah yang berharga yang wajib di ketahui oleh generasi masa kini,” kata Khalidin.
[Darmawan Masri]