Kiai dan Teungku

oleh

Oleh : Fauzan Azima*

Ilmu pengetahuan “satu kata seribu bahasa” sudah mulai hilang di negeri kita. Salah satu penyebab tenggelamnya olah fikir tersebut akibat dominasi fanatisme di negeri ini.

Kata “syahid” dalam ungkapan yang dipopulerkan Teuku Umar Johan Pahlawan, “Hudep saree mate syahid” bermakna “hidup” bukan “mati” sebagai mana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Ali Imran ayat 169. Kata “syahid” termasuk dalam “satu kata seribu bahasa.”

Ada rahasia dibalik “kata,” karenanya tidak sepatutnya, ada yang berdoa memohon untuk mati, meski bermohon mati syahid sekalipun. Bersikaplah seperti penyair Chairil Anwar, “Aku ingin hidup seribu tahun lagi.”

Demikian juga dengan gelar yang berkesan “wah” ternyata berasal dari ungkapan spontanitas. Gelar “Kiai” bagi ulama-ulama di Pulau Jawa misalnya, yang mulai populer pada masa Sunan Kalijaga.

Pada acara selamatan orang-orang yang hadir saling menyilahkan untuk membaca do’a. Mungkin malu atau memang tidak bisa, tidak ada yang mau untuk memimpin do’a. Akhirnya secara aklamasi menunjuk seseorang, “ya iki” dalam bahasa Jawa. Semula “ya iki” atau “kiayi” gelar khusus bagi orang yang memimpin do’a selamatan, namun dalam perkembangan selanjutnya menjadi gelar pemimpin-pemimpin pesantren di Pulau Jawa dan Madura.

Pada dasarnya dalam hidup ini harus menjauhkan diri dari kebencian. Jangan mudah mengecap bahasa dan bangsa lain rendah. Bisa jadi gelar orang-orang terhormat di negeri kita juga berasal dari bahasa negeri yang kita patri pada otak kita sebagai antek Yahudi. Kita tidak tahu makna tersirat dari yang tersurat.

Gelar “teungku” yang dikhususkan kepada orang yang ahli dan memperjuangkan agama di negeri kita, misalnya. Terhormat dan tersanjung rasanya dipanggil “teungku” yang teryata berasal dari bahasa Inggris, “thank you” menurut lughah atau bahasa artinya “terima kasih”, tetapi menurut istilah bermakna “orang yang tidak berharap imbalan setelah mengajarkan ilmu pengetahuan.”

(Mendale, 7 Juli 2019)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.