MALAYSIA-LintasGAYO.co : Mahasiswi asal Gayo Lues, Aceh, Maisarah Rahmi Hasan berhasil meraih gelar doktor (S3) bidang usul fiqh dari International Islamic University Malaysia (IIUM), Rabu (26/6).
Ia sukses meraih gelar doktor setelah mampu mempertahankan disertasinya tentang kewenangan wali nanggroe dengan menggunakan pendekatan fiqh siyasah syar’iyah yang ditulis dengan judul “Shalahiyat Mu’assah Wali Nanggroe fi wilayah Aceh:Dirasatun Tahliliyatun Fi Dhau’i Fiqh Siyasah Syar’iyyah” yang dalam Bahasa Inggris nya “The Power Of Wali Nanggroe Foundation/Institute in Aceh:An analytical Study in the light of Islamic Politic Jurisprudence (Fiqh siyasah Sya’iyah) dihadapan penguji selama 2 jam di Centre of Postgraduate Student meeting room.
Sidang disertasi tersebut dipimpin dipimpin oleh Assoc. Prof. Dr. Ma’an Fahmi Rashid Al-Khatib (Chair Person), dihadiri oleh Internal Examiner Assoc. Prof. Dr. Bouhedda Ghalia, Assoc. Prof. Dr. Luqman Zakariya (Representative KIRKHS), Supervisor Prof. Dr. Sayed Sikandar Shah. dan juga Muhammad Ihsan Abdul Razak (Assistant Academic CPS IIUM). Selain dari Internal IIUM, disertasi ini juga diuji oleh dua orang external examiners yaitu Prof. Dr. Said Agil al-amunawwar dan Prof. Dr. Hj. Huzaemah T. Yanggo.
“Alhamdulillah lulus sidang disertasi S3, gelar doktor ini adalah anugerah luar biasa bagi saya, Hadza Min Fadhli Rabbi, terimakasih untuk semua atas doa dan dukungannya, alhamdulillah lulus sidang Disertasi S3, dan mendapat hasil terbaik,jazakumullah khairan ,” ujar Maisarah.
Ia tidak menyangka mendapatkan hasil yang baik.. alhamdulillah terima kasih kepada supervisor dan para penguji eksternal dan internal yang sudi memberi kan masukan yang membangun demi terwujudnya penelitian yang baik, ilmiah dan dapat bermanfaat untuk masyarakat,” lanjut putri bapak Hasan dan Ibu Siti Ramlah.
Mahasiswi program Doktoral jurusan Fiqh and Usul Al fiqh Kulliyah of Islamic Revealed Knowledge and Human science IIUM itu mengaku terharu karena ia berhasil menyelesaikan studinya dengan waktu 6 tahun dan tanpa beasiswa.
“Akhirnya bisa menyelsaikan s3 ini, meaki waktu lama, 6 tahun, perjuangannya sangat berliku, karena pulang pergi indonesia malaysia, sehingga hanya bisa konsultasi jarak jauh dan bertemu pembimbing ketika cuti mahasiswa tempat saya mengajar,” cerita Maisarah Rahmi.
Sebelumnya maisarah juga menyelesaikan program Magister di universitas yang sama dan S1 di universitas Al Azhar Cairo Mesir.
[Nasril]