Aceh Tolak People Power?

oleh

Oleh : Fauzan Azima*

Harap-harap cemas menunggu penetapan hasil rekapitulasi resmi KPU pada 25 Mei 2019, karena ada recana satu pihak yang memobilisasi massa, yaitu apa yang mereka sebut sebagai “People power.”

Tentu saja rencana tersebut akan diantisipasi oleh pemerintah melalui aparat keamanan. Namun dalam setiap aksi massa, semua kemungkinan bisa saja terjadi, terutama bentrok fisik, akan tetapi kita berharap kepada pihak yang kalah tidak memprovokasi dan menghasut rakyat.

Khusus bagi kita Bangsa Aceh, sejarah telah menjadi pelajaran, jangan pernah lagi dijadikan sebagai pion untuk aksi kekerasan yang tidak ada untungnya bagi rakyat Aceh. Sudah cukup rasanya nyawa rakyat Aceh menjadi umpan peluru.

Rakyat Aceh harus lebih bijak menghadapi kenyataan hidup untuk masa akan datang yang diperkirakan semakin sulit kalau tidak mempersiapkan pondasi ekonomi sejak dini, apalagi dana otonomi khusus Aceh akan habis pada tahun 2027. Sehingga apapun keputusan politik ke depan hendaknya muaranya kepada peningkatan ekonomi rakyat Aceh.

Aceh telah melewati beberapa peperangan; seperti yang diajarkan oleh Wali Neugara, Teungku Muhammad Hasan di Tiro, sekaranglah waktunya membangun komitmen bersama untuk melakukan “Perang ekonomi.” Tidak sebanding soal menang kalah pilpres walau hanya satu nyawa orang Aceh.

(Mendale, 16 Mei 2019)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.