Ternyata, Ada Jalan Aman Dimot di Banda Aceh

oleh
Jalan Aman Dimot di Kampung Baru Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh

BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Aman Dimot merupakan salah satu pejuang Gayo yang turut melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda.

Pang (pahlawan-Gayo,Red) dengan nama asli Abu Bakar ini dikenal dengan kisah heroiknya ketika melawan pasukan Belanda. Aman Dimot tergabung dalam Laskar Mujahidin yang dipimpinan oleh Tgk Ilyas Leube ini dipercaya memiliki kekuatan super.

Maka tidak heran jika pemerintah Aceh Tengah membuat tugu Aman Dimot tepat di depan kantor Bupati Aceh Tengah sebagai pengabadian nama dan jiwa juang yang ia miliki.

Namun, siapa sangka nama pahlawan yang lahir pada 1920 di Tenamak, Linge Isaq ini juga dijadikan sebagai nama jalan di ibukota Provinsi Aceh.

Jalan Aman Dimot, begitu tertulis di alamat toko yang berjejer di sepanjang Kampung Baru Kecamatan Baiturrahman, Banda Aceh.

Tidak banyak masyarakat Gayo yang tahu, salah seorang pahlawannya menjadi nama jalan di kampung sebelah barat Masjid Raya Baiturrahman ini.

Untuk menuju jalan Aman Dimot, pembaca bisa melalui jalan Muhammad Jam, belok kanan menuju jalan Cot Ali yang berbatasan dengan Masjid Baiturrahman, belok kiri menuju jalan T.A Jalil dan Anda telah berada di jalan Aman Dimot.

Lebih ringkas, Anda bisa melalui jalan Muhammad Jam, belok kanan menuju jalan T.A Jalil dan belok kiri, Anda akan menemukan dealer sepeda motor dan warung penjual sayuran, penjual barang pecah belah dan perlengkapan rumah tangga lainnya, maka Anda telah berada di Jalan Aman Dimot.

Pasar Gemilang Kampung Baru di Jaan Aman Dimot Banda Aceh (Ist)

Di jl. Aman Dimot ini kini berdiri pasar gemilang, masyarakat Banda Aceh menyebutnya dengan pasar Gampong Baru yang baru-baru ini diresmikan oleh Walikota Banda Aceh, H Aminullah.

Menurut, Budayawan Aceh asal Takengon, Rahmat Sanjaya, dari berbagai sumber yang dipercaya, pada tahun 70-an tempat ini didominasi oleh masyarakat Gayo salah satunya Fikar W Eda.

“Ya, Fikar W Eda pernah bermukim di sekitar jalan ini, namun beda lorong, maka tidak heran jika jalan ini di beri nama dengan nama pahlawan Gayo,” kata Rahmat.

Seiring jalannya waktu, pemukiman masyarakat Gayo ini berubah menjadi pasar, karena letaknya yang strategis.

Jika saya bisa dengan mudah menemukan jalan Aman Dimot di Kota Banda Aceh, maka, saya yakin juga akan bisa menemukan jalan dengan nama yang sama di kota Takengon. [Zuhra Ruhmi]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.