Catatan : Zuhra Ruhmi
Prestasi putra Gayo, Riska Wanperala patut diacungi jempol. Pasalnya bujang kelahiran Lampahan (Bener Meriah) 31 Januari 1996 ini meraih medali emas terbanyak di Pekan Olaharaga Aceh (PORA) XIII yang dilaksanakan di Aceh Besar pada November 2018 lalu.
Tidak tanggung-tangung anak bungsu dari tiga bersaudara pasangan (Alm) Khudri AB dan Erna Mutia (Kepala SDN 1 Lampahan) ini memborong 7 medali emas di Cabang Olahraga (Cabor) panahan untuk Kabupaten Aceh Besar.
Ketertarikan alumni SD 4 Lampahan, SMP 2 Timang Gajah dan SMA 2 Timang Gajah ini pada olahraga yang disunnahkan Rasul ini bermula ketika mengikuti mata kuliah panahan pada September 2016.
“Setelah mata kuliah panahan, saya tertarik bergabung dengan club panahan, atlanta sport,” kata mahasiswa FKIP Penjaskes Serambi Mekah ini.
Menurut pria pendiam ini, keikutsertaannya pada PORA XIII merupakan kali pertamanya mengikuti kompetensi.
“Nggak nyangka bisa memenangkan 7 emas sekaligus,” kata mantan atlet silat ini.
Menurut Riska keyakinan dan latihan yang ketat menjadi rahasia kesuksesannya untuk bisa menaiki podium tertinggi di 7 kelas panahan.
“Satu hari, biasanya latihan hingga 8 jam,” kata Riska yang kini tengah mempersiapkan diri menuju Pra PON.
Sungguh, proses tidak akan menghianati hasil. Kerjakerasnya terbayar dengan mengantongi 7 medali emas. “Tujuannya untuk bisa membahagiakan orangtua dan keluarga,” kata Riska haru.
Dalam menjalani hidup, Riska kerap mengaplikasikan apa yang telah ia dapat dari panahan.
“Terutama disiplin, kesabaran juga fokus,” pungkas Riska.